Saya yakin Anda sudah paham makna gambar pisang di atas. Apalagi dengan adanya kutipan di bawahnya. Tapi, melalui artikel ini, saya tetap akan menjelaskan.
Bukan apa-apa, pertama melihat gambar tersebut, hati saya bergetar. Mungkin sedikit tersindir. Sehingga saya tertarik untuk menuliskannya.
Gambar 4 buah pisang tersebut adalah refleksi tentang siklus kehidupan kita, manusia.
Kita seringkali melihat pisang sebagai buah yang biasa saja, namun jika kita perhatikan lebih dalam, buah kuning ini menyimpan banyak makna filosofis yang dapat kita petik dalam kehidupan. Melalui gambar sederhana empat buah pisang dalam berbagai tahap kematangan, kita diajak untuk merenung tentang siklus hidup manusia.
Pisang Segar
Pisang yang masih segar dengan warna kuning cerah merepresentasikan masa muda, atau masa saat kita di puncak kesuksesan. Semua yang kita miliki, sebagai orang yang sukses, nampak sangat menggiurkan orang-orang yang melihat. Sebagai penampakan buah pisang yang segar dan padat.
Pisang Bercak Hitam
Munculnya bercak hitam pada pisang yang kedua, menandakan awal dari perubahan. Begitu pula dalam kehidupan, kita akan mengalami berbagai perubahan, baik itu fisik maupun emosional. Bercak-bercak hitam itu tanda-tanda menurunnya potensi yang kita miliki.
Pisang Lembek
Pisang yang sudah lembek dan berwarna gelap melambangkan masa tua di mana kekuatan fisik dan mental mulai menurun. Sama seperti pisang yang mudah rusak, manusia pada usia lanjut juga lebih rentan terhadap penyakit dan membutuhkan perawatan ekstra.
Pisang Busuk
Pisang yang sudah busuk dan berwarna hitam adalah simbol kematian, atau keterpurukan ke zona yang paling rendah. Ini mengingatkan kita bahwa segala sesuatu di dunia ini bersifat sementara, termasuk kehidupan manusia.
"Selalu rendah hati lah! Karena kau tidak selamanya akan hebat terus"
Kutipan yang tertulis di gambar menyempurnakan makna dari gambar tersebut. Ia mengajak kita untuk selalu rendah hati dan bersyukur atas apa yang kita miliki. Meskipun kita sedang berada di puncak kesuksesan, ingatlah bahwa segala sesuatu bisa berubah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H