Tahu, kan, sapu? Benda sederhana yang pasti ada di tiap rumah?
Sapu dibuat untuk satu tujuan: membersihkan. Tapi... apa jadinya kalau itu kotor? Jangankan membersihkan, malah bikin tambah kotor.
Begitulah keadaan penegak hukum kita saat ini. Bukannya membersihkan kekacauan, kayak sapu, mereka justru jadi bagian dari kekacauan itu sendiri.
Yang saya maksud penegak hukum adalah KPK, Mahkamah Agung, Kepolisian, dan Kemeninfo.
KPK: Harusnya Memberantas malah Memeras
KPK dulu dielu-elukan sebagai pahlawan pemberantas korupsi. Kini? Malah tampil memalukan dengan kasus pemerasan di rutan mereka sendiri. Bayangkan, tahanan harus membayar untuk mendapat fasilitas lebih baik, seolah penjara berubah menjadi hotel berbintang.
Kehakiman: Bank Sentral Uang Haram
Mahkamah Agung tampaknya lebih sibuk menghitung uang daripada mengawal keadilan. Hampir Rp 1 triliun ditemukan di rumah seorang mantan pejabat tinggi. Jumlah ini cukup untuk membiayai pendidikan ribuan anak miskin---tapi sayangnya, uang ini malah teronggok di tempat salah. Apakah ini "pajak" tidak resmi untuk setiap vonis yang keluar? Bukannya istana keadilan, MA kini terlihat seperti bank gelap para mafia hukum.
Kepolisian: Pelindung atau Jadi Beking?
Polisi, pelindung masyarakat, kini lebih sering jadi berita buruk. Berawal kasus Ivan Sugianto di Surabaya. Seorang pengusaha yang dengan arogan memaksa seorang siswa untuk bersujud dan menggonggong.
Setelah videonya viral,sosoknya pun 'dibongkar' netizen. Ketahuan deh, pengusaha klub malam tak berizin ini dekat sama polisi Surabaya.
Seberapa dekat?
Jawabannya cukup dengan foto di bawah ini. Anda bisa menerka level kedekatannya, sampai-sampai doi bisa duduk di kursi yang biasanya diduduki Kepala Polrestabes Surabaya.
Kemenkominfo: Lembaga Pelindung Situs Judi
Ini lagi. Kemenkominfo, lembaga terdepan dalam mengatur informasi. Sapu yang ini seharusnya memberantas situs judi online. Alih-alih memberantas, mereka malah memelihara dan meraup cuan dari situs judi online.
Mungkinkah sapu-sapu kotor ini dapat dibersihkan?
Tentu saja, asal pemerintah mau:
Melakukan pembersihan Internal, dengan memecat dan memroses semua pelaku pelanggaran hukum tanpa kompromi.
Membentuk lembaga pengawasan independen untuk mengawasi keempat lembaga di atas.
Mereformasi kebijakan atau aturan yang mempersempit peluang korupsi.
Memperkuat pendidikan etika. Bila perlu sejak pendidikan dasar. Karena sepertinya saat ini integritas sudah jadi komoditas murahan.
Jika sapu ini tidak dibersihkan, jangan heran kalau sampah makin menumpuk. Sebagai rakyat, kita hanya bisa berharap. Tapi ingat, berharap tanpa tindakan hanya membuat rumah kita jadi tempat pesta para penjahat berseragam resmi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI