Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Karakter Pemimpin = Akumulatif Karakter Pemilihnya?

12 November 2024   10:40 Diperbarui: 12 November 2024   10:40 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Artinya, jika kita melihat pemimpin yang tidak ideal, ada baiknya kita introspeksi. Mungkin ada karakter dalam diri kita yang perlu diperbaiki agar pemimpin yang lahir dari masyarakat kita adalah pemimpin yang berkualitas dan amanah. Pemimpin adalah produk dari proses, dan proses tersebut dimulai dari input yang kita masukkan -- yaitu diri kita sebagai pemilih.

Kualitas Pemilih Menentukan Kualitas Pemimpin

Pemimpin adalah produk yang lahir dari proses pemilihan, dengan input berupa karakter masyarakat yang memilih. Jika kita berharap akan mendapatkan pemimpin yang adil, maka masyarakatnya perlu memiliki prinsip-prinsip keadilan dalam kehidupan sehari-hari. Jika kita menginginkan pemimpin yang jujur, masyarakat pun harus menjunjung tinggi kejujuran. Pemimpin yang unggul takkan lahir dari masyarakat yang abai terhadap nilai-nilai moral.

Sebagai pemilih, kita bertanggung jawab untuk mengembangkan karakter yang baik agar pemimpin yang terpilih dari antara kita pun memiliki karakter yang baik. Masyarakat adalah wadah yang membentuk karakter kepemimpinan, sebab pemimpin sejati tidak muncul ujug-ujug, melainkan dari kondisi masyarakat yang melahirkannya.

Menjadi Pemilih yang Bijak dan Bertanggung Jawab

 

Menghadapi Pilkada nanti, mari kita renungkan kembali karakter seperti apa yang kita harapkan dari seorang pemimpin. Jika kita menginginkan pemimpin yang jujur, adil, dan amanah, maka karakter-karakter ini harus kita tumbuhkan dalam diri sendiri terlebih dahulu. Setiap individu yang memiliki integritas dan nilai kejujuran, secara kolektif akan melahirkan calon-calon pemimpin dengan karakter yang sama.

Pemilih yang bijak dan bertanggung jawab akan menghindari memilih pemimpin hanya berdasarkan popularitas atau janji-janji manis. Sebaliknya, mereka akan memilih berdasarkan karakter dan rekam jejak yang mencerminkan nilai-nilai moral dan integritas. Dengan begitu, proses demokrasi yang kita jalani tidak hanya sekadar formalitas, tetapi juga sebagai upaya untuk membangun masyarakat yang lebih baik dan pemimpin yang lebih berkualitas.

Membangun Masyarakat Berkualitas untuk Pemimpin Berkualitas

Sebagaimana pemimpin mencerminkan rakyatnya, Pilkada juga menjadi cermin bagi kita sebagai pemilih. Jika kita ingin memilih pemimpin yang berkualitas, mari kita mulai dari diri kita sendiri untuk menjadi pribadi yang berkualitas. Pemimpin yang adil, jujur, dan amanah adalah refleksi dari masyarakat yang memiliki nilai-nilai tersebut.

Pilkada adalah momentum untuk merefleksikan kembali tanggung jawab kita sebagai pemilih dalam menentukan masa depan daerah, sekaligus sebagai cerminan karakter kolektif yang ingin kita wariskan bagi generasi mendatang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun