Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Hati-Hati! Sering Overthinking Membuat Anda Tidak Bahagia

20 Oktober 2024   06:52 Diperbarui: 20 Oktober 2024   06:56 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: tribunhealt


"Don't worry about what others think of you. Do what you feel in your heart to be right, for you'll have to live with the results." - Mark Twain.

Pernahkah Anda merasa lelah karena terlalu banyak memikirkan hal-hal yang sebenarnya tidak terlalu penting?

Pikiran yang terlalu sibuk seringkali membuat kita merasa stres, cemas, dan 'cape hate'. Padahal, hidup ini terlalu singkat untuk kita habiskan dengan memikirkan hal-hal yang tidak perlu.

Mengapa ada orang yang suka overthinking?

Kebiasaan overthinking atau terlalu banyak berpikir sering kali muncul biasanya karena ingin memiliki kontrol penuh atas segala sesuatu. Kita takut akan ketidakpastian, sehingga cenderung memikirkan segala kemungkinan yang buruk. Padahal, banyak hal dalam hidup yang berada di luar kendali kita.

Selain itu, tuntutan hidup modern yang serba cepat juga membuat kita mudah merasa terbebani. Informasi yang berlimpah dari berbagai sumber membuat pikiran kita terus-menerus dibombardir. Akibatnya, kita sulit untuk fokus dan merasa tenang.

Biarkan saja semuanya berlalu. 

Membiarkan beberapa hal berlalu bukan berarti kita tidak peduli atau tidak bertanggung jawab. Justru, dengan melepaskan beban pikiran yang tidak perlu, kita bisa lebih fokus pada hal-hal yang benar-benar penting dalam hidup. Termasuk menanggapi pendapat orang tentang kita.

Quotes dari Mark Twain di atas menegaskan hal ini. Menurut Mark Twain, 'Jangan khawatir tentang apa yang orang lain pikirkan tentangmu. Lakukan apa yang menurut hatimu benar, karena kamu yang harus hidup dengan hasilnya.'

Zig Ziglar memperkuat Mark Twain saat mengatakan, "The less you respond to negativity, the happier you will be."

Menurut Ziglar, semakin sedikit kita menanggapi hal-hal negatif, maka kita akan semakin bahagia.

Beberapa manfaat yang kita dapatkan dengan tidak menanggapi segala hal, antara lain:

Meningkatkan Kualitas Hidup
Ketika pikiran kita tenang, kita akan lebih mudah menikmati setiap momen dalam hidup.

Meningkatkan Kreativitas
Pikiran yang jernih akan memicu munculnya ide-ide kreatif.

Memperkuat Hubungan
Kita akan lebih mampu membangun hubungan yang sehat dengan orang lain.

Meningkatkan Produktivitas
Dengan fokus pada tugas yang ada, kita akan lebih produktif dalam bekerja.

Lalu, bagaimana cara supaya kita tidak Overthinking?

Sadari Pola Pikir Negatif
Amati pola pikir Anda. Apakah Anda seringkali memikirkan hal-hal yang buruk? Cobalah untuk mengganti pikiran negatif dengan pikiran positif.

Latih Mindfulness
Mindfulness adalah teknik yang bisa membantu Anda untuk fokus pada saat ini dan menerima segala sesuatu apa adanya.

Batasi Konsumsi Berita
Terlalu banyak mengonsumsi berita negatif bisa meningkatkan kecemasan. Batasi waktu Anda untuk membaca berita dan pilihlah sumber berita yang kredibel.

Cari Kegiatan yang Menyenangkan
Lakukan kegiatan yang Anda sukai, seperti membaca, berolahraga, atau melukis.

Berbicara dengan Orang yang Dipercaya
Jangan ragu untuk berbagi perasaan Anda dengan orang yang Anda percaya.

Sebagai kesimpulan, pahamilah, hidup ini terlalu singkat untuk kita habiskan dengan memikirkan hal-hal yang tidak penting. Dengan belajar untuk melepaskan beban pikiran, kita akan menemukan kedamaian batin dan menikmati kehidupan yang lebih bahagia.

Ingatlah, tidak semua hal perlu dijelaskan atau dipahami secara mendalam. Terkadang, yang kita butuhkan hanyalah sekedar senyum dan sikap masa bodoh untuk menghadapi segala rintangan.

Mari mulai sekarang untuk meringankan beban pikiran kita dan menikmati kehidupan yang lebih sederhana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun