Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Politik

Prabowo Harus Belajar dari Pengangkatan Nabi Yusuf jadi "Menteri"

19 Oktober 2024   15:25 Diperbarui: 19 Oktober 2024   15:32 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sepekan terakhir isu politik nasional diriuhkan oleh berita dipanggilnya beberapa tokoh ke kediaman presiden terpilih, Prabowo Subianto.

Sejumlah tokoh itu dipanggil untuk menjadi menteri, wakil menteri, atau kepala lembaga setingkat menteri.

Terkait pemanggilan para tokoh itu, saya jadi teringat kisah Nabi Yusuf, saat dipanggil oleh raja untuk dijadikan bendahara kerajaan. Mungkin kalau sekarang Menteri Keuangan, ya?

Tapi sebelum saya mengulas tentang kisah pemanggilan Nabi Yusuf tersebut, sepertinya saya harus menceritakan background-nya, mengapa Nabi Yusuf sampai dipanggil oleh raja, padahal saat itu ia sedang di penjara.

Baiklah, kita flashback ke era saat Nabi Yusuf masih kecil, atau masih muda, remaja.

(Nabi) Yusuf adalah putra ke-11 Nabi Yaqub. (Nabi) Yusuf memiliki 10 kakak yang berbeda ibu, dan 1 adik kandung, bernama Bunyamin.

Karena melihat potensinya, Nabi Yaqub memperlakukan (Nabi) Yusuf berbeda dari 11 anaknya yang lain. Dan hal ini membuat kesepuluh kakak (Nabi) Yusuf cemburu. Mereka pun kemudian membuat rencana untuk menyingkirkan (Nabi) Yusuf.

Suatu hari, ke-10 kakaknya mengajak (Nabi) Yusuf berburu. Nabi Yaqub sudah punya firasat buruk, ia pun melarang (Nabi) Yusuf ikut. Namun, kakak-kakaknya bersikeras membujuk (Nabi) Yusuf.

Di hutan, sesuai rencana, ke-10 kakaknya melempar (Nabi) Yusuf ke dalam sumur, setelah merobek pakaiannya. Pakaian (Nabi) Yusuf itu kemudian dilumuri darah kambing.

Lalu mereka pulang, dan lapor ke Nabi Yaqub bahwa (Nabi) Yusuf meninggal diterkam serigala. Mereka pun menunjukkan pakaian (Nabi) Yusuf yang berlumuran darah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun