Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Money

Financial Freedom di Usia Muda? Why Not!

16 Oktober 2024   21:22 Diperbarui: 16 Oktober 2024   21:34 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Apa, sih, financial freedom itu?

Financial freedom adalah kondisi di mana seseorang memiliki kendali penuh atas keuangannya tanpa perlu bergantung pada penghasilan aktif dari pekerjaan sehari-hari. Ini berarti, seseorang bisa memenuhi kebutuhan hidup dan gaya hidup yang diinginkan dengan memanfaatkan sumber daya keuangan yang dimiliki, seperti tabungan, investasi, atau pendapatan pasif lainnya.

Bagi generasi milenial dan Gen Z, financial freedom sangat penting karena memberikan mereka kebebasan untuk mengejar impian tanpa harus terikat pada pekerjaan konvensional atau stres mengenai masalah keuangan. Generasi ini memiliki potensi besar untuk mencapai financial freedom lebih cepat, asalkan bisa mengelola keuangan dengan cerdas sejak dini.


Untuk meraih financial freedom, milenial dan Gen Z perlu memahami beberapa hal penting. Pertama, pengelolaan keuangan yang baik adalah fondasi utama. Ini mencakup membuat anggaran, menabung secara teratur, dan menghindari utang konsumtif. Kedua, memulai investasi sejak dini, ini merupakan langkah krusial. Dengan memanfaatkan waktu, generasi muda dapat mengembangkan kekayaan mereka melalui berbagai instrumen investasi seperti saham, reksa dana, atau properti. Ketiga, menciptakan sumber pendapatan pasif. Pendapatan pasif, seperti dari properti sewaan atau bisnis online, dapat membantu menambah pemasukan tanpa harus terus bekerja aktif.


Dengan kombinasi pengelolaan keuangan yang baik, investasi jangka panjang, dan pendapatan pasif, financial freedom bukanlah sesuatu yang mustahil untuk dicapai. Dengan memulai lebih awal, milenial dan Gen Z dapat memanfaatkan waktu sebagai aset terbesar mereka, memungkinkan mereka mencapai kebebasan finansial lebih cepat dan menjalani hidup dengan lebih fleksibel serta tanpa tekanan finansial berlebihan.


Kemandirian finansial di usia muda menjadi impian kaum milenial dan Gen Z. Kebebasan finansial bukan hanya soal memiliki cukup uang untuk bertahan hidup, tetapi juga tentang memiliki pilihan. Mereka yang meraih kebebasan finansial di usia muda dapat memilih untuk hidup sebagai digital nomad, bekerja dari mana saja tanpa terikat pada satu lokasi fisik, atau bahkan pensiun dini dan mengejar passion tanpa harus khawatir akan penghasilan tetap.


Generasi ini melihat pentingnya memiliki kendali atas waktu mereka. Kebebasan untuk bekerja sesuai jadwal yang fleksibel memberikan kesempatan lebih besar untuk menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Kemandirian finansial juga memungkinkan mereka mengejar impian tanpa terikat pada jam kerja yang kaku. Bagi sebagian, hal ini mungkin berarti menghabiskan lebih banyak waktu untuk traveling, memulai bisnis yang sesuai dengan passion, atau mengejar proyek kreatif yang tidak sempat dilakukan jika masih terjebak dalam rutinitas pekerjaan konvensional.

Namun, tantangan ekonomi saat ini membuat pencapaian financial freedom tidak mudah. Generasi muda harus menghadapi meningkatnya biaya hidup, terutama di kota-kota besar, serta utang pendidikan yang signifikan. 

Inflasi juga menjadi faktor lain yang memperberat beban keuangan, dengan harga barang dan jasa yang terus naik sementara penghasilan tidak selalu mengikuti. Biaya properti dan kebutuhan dasar seperti makanan, transportasi, serta kesehatan, juga semakin meningkat, membuat generasi muda harus lebih cermat dalam mengelola keuangan mereka.


Kebebasan finansial menjadi jawaban atas tantangan ini. Dengan memiliki aset yang menghasilkan pendapatan pasif, seperti investasi atau properti, generasi muda dapat mengatasi tekanan finansial yang disebabkan oleh utang dan inflasi. Dengan merencanakan keuangan dengan baik, mereka bisa menghindari utang konsumtif dan lebih fokus pada membangun kekayaan yang bisa tumbuh dari waktu ke waktu. Financial freedom juga memberikan perlindungan finansial dari ketidakpastian ekonomi, seperti resesi atau kehilangan pekerjaan, karena mereka memiliki sumber penghasilan yang tidak bergantung pada satu pekerjaan saja.

Salah satu hal yang memudahkan generasi milenial dan Gen Z mencapai kebebasan finansial adalah adanya tren pekerjaan yang lebih fleksibel. Saat ini, gig economy dan remote work semakin populer. Freelancing dan pekerjaan jarak jauh memberikan lebih banyak kesempatan untuk mendapatkan penghasilan tambahan, sambil tetap bisa mengatur waktu dan lokasi kerja.

Generasi muda tidak lagi terikat pada satu perusahaan atau satu sumber pendapatan. Mereka bisa bekerja pada berbagai proyek, berkolaborasi secara global, dan mendapatkan penghasilan dari berbagai sumber.


Tren pekerjaan ini tidak hanya memberikan fleksibilitas tetapi juga membuka peluang untuk menciptakan multiple income streams, yang menjadi salah satu kunci untuk meraih financial freedom. Dengan memanfaatkan peluang ini, generasi muda bisa lebih cepat mencapai kebebasan finansial dibanding generasi sebelumnya yang mungkin harus mengandalkan satu pekerjaan tetap.

Fleksibilitas dalam bekerja membuat mereka lebih leluasa mengatur hidup sesuai keinginan, tanpa tekanan finansial yang berlebihan.
Dengan pengelolaan keuangan yang bijak, pemanfaatan tren pekerjaan fleksibel, serta fokus pada pendapatan pasif, financial freedom bisa menjadi kenyataan bagi generasi milenial dan Gen Z.


Langkah-Langkah untuk Mencapai Financial Freedom di Usia Muda

A. Perencanaan Keuangan Sejak Dini


Merencanakan keuangan sejak dini adalah langkah pertama dan paling penting dalam meraih kebebasan finansial. Hal ini dapat dimulai dengan membuat anggaran bulanan yang mencerminkan pemasukan dan pengeluaran secara jelas.


Anggaran membantu kita memantau ke mana uang kita mengalir, sehingga lebih mudah untuk mengurangi pengeluaran yang tidak perlu. Lebih dari itu, disiplin dalam menabung harus menjadi kebiasaan sejak dini. Dengan menabung secara konsisten, kita akan lebih siap menghadapi situasi tak terduga.


Salah satu elemen penting dalam perencanaan keuangan adalah membuat dana darurat. Dana ini biasanya berjumlah 3 hingga 6 kali pengeluaran bulanan, yang digunakan untuk menutupi kebutuhan mendesak, seperti kehilangan pekerjaan atau biaya kesehatan.

Selain itu, kita juga perlu memahami apa itu utang sehat. Utang yang sehat adalah utang yang digunakan untuk hal produktif, seperti pendidikan atau investasi, yang dapat memberikan manfaat jangka panjang. Menghindari utang konsumtif, seperti kartu kredit yang hanya digunakan untuk pembelian barang-barang mewah, sangatlah penting.

B. Mulai Investasi


Setelah mengatur anggaran dan menabung secara konsisten, langkah berikutnya adalah memulai investasi. Investasi adalah cara untuk membangun pendapatan pasif, yang berarti uang kita bekerja untuk kita. Ada berbagai instrumen investasi yang dapat dipilih, seperti saham, reksa dana, atau properti. Investasi penting karena dapat mengembangkan kekayaan dari waktu ke waktu, bahkan ketika kita tidak bekerja secara aktif.


Bagi pemula, memulai investasi tidak harus dengan modal besar. Kita bisa mulai dengan investasi kecil-kecilan, seperti reksa dana yang bisa dimulai hanya dengan beberapa ratus ribu rupiah. Penting untuk memahami profil risiko kita sebelum memilih instrumen investasi, sehingga kita dapat menyesuaikan strategi investasi yang paling sesuai dengan kondisi keuangan dan tujuan jangka panjang.


C. Bangun Pendapatan Pasif


Pendapatan pasif adalah kunci menuju kebebasan finansial. Salah satu cara membangun pendapatan pasif adalah melalui investasi jangka panjang, seperti saham atau properti sewaan. Ketika berinvestasi dalam properti, misalnya, kita dapat menyewakan properti tersebut dan mendapatkan penghasilan bulanan tanpa harus bekerja aktif. Alternatif lain adalah membangun bisnis online, di mana setelah sistemnya berjalan, kita bisa menghasilkan uang meskipun tidak selalu aktif dalam pengelolaan sehari-hari.


D. Cari Sumber Pendapatan Alternatif

Selain membangun pendapatan pasif, mencari sumber pendapatan alternatif juga sangat disarankan. Di era digital, banyak peluang untuk mendapatkan penghasilan tambahan, seperti melalui pekerjaan sampingan di gig economy atau menjadi freelancer.

Pekerjaan sampingan seperti ini memberikan fleksibilitas dan kesempatan untuk menambah penghasilan tanpa harus meninggalkan pekerjaan utama. Dengan berbagai platform freelance yang tersedia, kita bisa menawarkan keterampilan atau jasa yang dimiliki, mulai dari penulisan, desain grafis, hingga pengembangan web.


E. Hindari Gaya Hidup Konsumtif


Terakhir, penting untuk menghindari gaya hidup konsumtif. Milenial dan Gen Z sering terjebak dalam kebiasaan menghabiskan uang untuk hal-hal yang tidak diperlukan, terutama dengan adanya kemudahan berbelanja online. Untuk mencapai kebebasan finansial, hidup sesuai kemampuan adalah prinsip yang harus dipegang teguh. Hindari pengeluaran yang tidak perlu dan fokuslah pada kebutuhan utama. Dengan menekan gaya hidup konsumtif dan menghindari utang konsumtif, kita bisa lebih cepat mencapai tujuan finansial.


Jadi, tidak mustahil, kan, meraih financial freedom di usia muda?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun