Ketiga, saya juga ingatkan dia untuk tetap produktif. Jika tidak ada pekerjaan tetap, kenapa tidak mencoba pekerjaan lepas atau freelance? Banyak platform yang menyediakan pekerjaan freelance yang sesuai dengan keterampilannya. Ini bisa menjadi alternatif untuk tetap mendapatkan penghasilan sambil menunggu pekerjaan tetap. Selain itu, pengalaman freelance bisa menjadi nilai tambah di CV-nya, menunjukkan bahwa dia tetap produktif meski belum mendapatkan pekerjaan tetap.
Keempat, saya ingatkan ia untuk menjaga kesehatan fisik dan mental. Menunggu panggilan kerja bisa sangat menguras energi dan emosi. Saya selalu menekankan pentingnya menjaga pola hidup sehat. Olahraga teratur, istirahat yang cukup, dan menghindari kebiasaan buruk adalah langkah penting. Di sisi lain, saya juga menyarankan agar ia tetap terlibat dalam kegiatan sosial atau komunitas, supaya tidak merasa sendirian dan tetap terhubung dengan orang-orang di sekitarnya.
Terakhir, minta ia fleksibel. Saya sering bilang pada anak saya untuk tidak terlalu terpaku pada satu bidang pekerjaan. Kadang, kesempatan bisa datang dari arah yang tidak terduga. Mungkin pekerjaan pertamanya tidak sesuai dengan impiannya, tetapi bisa menjadi batu loncatan yang baik untuk karirnya di masa depan. Yang penting adalah mendapatkan pengalaman kerja terlebih dahulu, dan perlahan mencari jalan untuk meraih impiannya.
Semoga kondisi ini tidak berlangsung lama. Semoga di pemerintahan baru nanti situasi ekonomi semakin membaik. Industri dan bisnis pun kembali bergairah. Sehingga anak saya dan teman-teman sebayanya tidak terlalu lama menunggu dapat pekerjaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H