Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, sangat mudah bagi kita untuk tergoda dengan hal-hal yang tampak menguntungkan secara duniawi, tetapi berpotensi membawa kita kepada dosa. Oleh karena itu, dengan lebih baik kita bsibuk menghindari dosa, menjaga diri dari jebakan-jebakan duniawi yang bisa menggerogoti iman kita.
"Amal yang diterima adalah yang dilakukan dengan penuh ketulusan, bukan sekadar hitung-hitungan pahala."
Amal yang didasari keikhlasan, yang dilakukan bukan karena ingin dipuji atau dihargai, melainkan karena cinta dan takut kepada Tuhan, itulah yang lebih mulia. Dan untuk sampai pada tingkat ketulusan seperti itu, seringkali kita perlu memulai dengan menjaga kebersihan diri dari dosa.
Dalam hidup yang serba cepat dan penuh godaan ini, menghindari dosa bisa jadi jauh lebih sulit daripada mencari pahala. Tetapi di situlah terletak tantangannya. Jika kita bisa konsisten menghindari dosa, pahala akan datang dengan sendirinya. Kita tidak perlu mengejarnya, karena amal kebaikan yang dilakukan dengan niat murni akan selalu mendapatkan ganjaran dari Tuhan.
Pada akhirnya, hidup adalah tentang keseimbangan. Mencari pahala memang penting, tetapi menghindari dosa adalah pondasi yang membuat amal-amal kita menjadi lebih bermakna dan diterima di hadapan Tuhan. Sebagaimana perjalanan hidup yang penuh liku ini, fokus utama kita seharusnya bukan hanya pada apa yang bisa kita dapatkan, tetapi lebih kepada bagaimana kita menjalani hidup dengan integritas, ketulusan, dan kesadaran penuh akan dosa yang bisa menjerumuskan kita. Dengan demikian, kita bukan hanya mengejar pahala, tetapi juga memastikan kita tetap berada di jalan yang benar, menuju kehidupan abadi yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H