Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kebaikan adalah Investasi Terbaik

25 September 2024   08:51 Diperbarui: 25 September 2024   08:59 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kebaikan adalah bahasa yang dapat didengar oleh orang yang tuli dan dilihat oleh yang buta." - Mark Twain.

Pepatah ini begitu indah menggambarkan kekuatan kebaikan. Kebaikan adalah bahasa universal yang mampu menembus segala batas, menghubungkan hati manusia, dan menciptakan harmoni dalam kehidupan. Ketika kita menabur kebaikan, kita tidak hanya memberikan manfaat bagi orang lain, tetapi juga menanamkan benih-benih kebahagiaan dalam diri kita sendiri.

Setiap Perbuatan Membawa Akibat

Pernahkah Anda mendengar pepatah, "Siapa menabur angin, akan menuai badai?" Pepatah ini mengingatkan kita bahwa setiap perbuatan pasti akan berbuah.

Baca juga: Cermin Kebaikan

Hukum tabur tuai adalah hukum alam semesta yang tak terbantahkan. Apa yang kita tanam, itulah yang akan kita tuai. Jika kita menabur kebencian, maka kebencian pula yang akan kita terima. Sebaliknya, jika kita menabur kebaikan, maka kebaikan pula yang akan kembali kepada kita.

Mulailah dari Hal Kecil

Mungkin Anda bertanya, "Bagaimana cara memulai menabur kebaikan?" Jawabannya sederhana: mulailah dari hal kecil. Sebuah senyuman, kata-kata positif, atau tindakan sederhana membantu orang lain sudah cukup berarti. Ingatlah, kebaikan tidak harus besar dan spektakuler. Kebaikan sejati terletak pada ketulusan hati.

Menabur kebaikan seharusnya menjadi bagian dari gaya hidup kita. Bukan hanya ketika kita merasa senang atau memiliki banyak waktu, tetapi juga dalam kondisi apapun. Kebaikan adalah pilihan, bukan kewajiban. Ketika kita memilih untuk berbuat baik, kita sedang menginvestasikan diri kita untuk masa depan yang lebih baik.

Nelson Mandela pernah berkata, "Kebaikan adalah kekuatan yang paling dahsyat yang dimiliki manusia. Itu dapat meluluhkan hati yang paling keras dan mengubah musuh menjadi teman."

Kata-kata bijak dari Nelson Mandela ini mengingatkan kita bahwa kebaikan memiliki kekuatan untuk mengubah dunia. Dengan berbuat baik, kita tidak hanya mengubah hidup orang lain, tetapi juga mengubah diri kita sendiri menjadi pribadi yang lebih baik.

Jadilah Sukarelawan

Salah satu cara efektif untuk menabur kebaikan adalah dengan menjadi sukarelawan. Dengan menjadi sukarelawan, kita dapat memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat dan merasakan kepuasan batin yang mendalam. Selain itu, menjadi sukarelawan juga merupakan kesempatan yang baik untuk mengembangkan diri dan bertemu dengan orang-orang baru.

Pernahkah Anda memperhatikan bahwa kebaikan itu menular? Ketika kita melihat seseorang berbuat baik, kita cenderung terinspirasi untuk melakukan hal yang sama. Sebaliknya, ketika kita melihat banyak orang berbuat baik, kita akan merasa lebih termotivasi untuk ikut serta dalam kebaikan.

"Kebaikan adalah bahasa yang dapat dipahami oleh semua orang." Begitu kata Dalai Lama. Dalai Lama mengajarkan kita bahwa kebaikan adalah bahasa universal yang dapat menyatukan manusia dari berbagai latar belakang. Dengan berbuat baik, kita membangun jembatan penghubung antara satu dengan yang lain.

Berterima Kasih

Seringkali kita lupa untuk mengucapkan terima kasih. Padahal, ungkapan terima kasih yang tulus dapat membuat seseorang merasa dihargai dan bahagia. Mari biasakan untuk mengucapkan terima kasih kepada orang-orang di sekitar kita, baik itu keluarga, teman, atau orang asing sekalipun.

Ketika kita berbuat baik, hati kita akan merasa tenang dan damai. Kebaikan adalah obat mujarab untuk mengatasi stres dan kecemasan. Dengan berbuat baik, kita juga akan mendapatkan lebih banyak teman dan relasi yang positif.

"Kita tidak dapat melakukan hal-hal besar, tetapi kita dapat melakukan hal-hal kecil dengan cinta yang besar."

Kalimat di atas diucapkan Ibu Teresa. Ia mengajarkan kita bahwa kebaikan tidak harus selalu yang besar atau banyak. Hal-hal kecil yang kita lakukan dengan penuh cinta sudah cukup berarti.

Menabur kebaikan adalah investasi terbaik yang dapat kita lakukan. Kebaikan akan membawa kedamaian, kebahagiaan, dan keberkahan dalam hidup kita. Mari kita jadikan kebaikan sebagai gaya hidup dan menginspirasi orang lain untuk melakukan hal yang sama. Ingatlah, setiap kebaikan yang kita lakukan, sekecil apapun, akan membawa perubahan yang besar bagi dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun