Sosok Rasulullah sebagai pemimpin tidak hanya diakui dan dihormati oleh umat Islam. Banyak kalangan non-muslim pun yang mengakuinya, termasuk para sejarawan dan pemikir dunia. Salah seorang di antaranya adalah seorang psikiater terkenal bernama Jules Masserman.
Jules Masserman, seorang psikiater dan psikoanalis dari Amerika Serikat, melakukan sebuah studi tentang kepemimpinan untuk menentukan siapa yang dapat disebut sebagai pemimpin besar dunia. Dalam studinya, ia mengembangkan tiga kriteria untuk menilai pemimpin:
Kemampuan memberikan kesejahteraan kepada pengikutnya
Pemimpin besar harus dapat memenuhi kebutuhan dasar pengikutnya, seperti rasa aman dan kesejahteraan fisik. Ini mencakup stabilitas, rasa aman, dan kebutuhan ekonomi.
- Baca juga: Merindukan dan Dirindukan Rasulullah SAW
Kemampuan menciptakan organisasi yang produktif
Pemimpin tidak hanya fokus pada individu, tetapi juga harus mampu mengorganisir masyarakat atau kelompok secara produktif, memperbaiki kondisi ekonomi dan sosialnya.
Kemampuan menginspirasi, memberikan visi, dan menawarkan nilai-nilai luhur
Pemimpin harus memiliki kemampuan untuk menanamkan nilai-nilai yang lebih tinggi, spiritualitas, dan moralitas kepada pengikutnya, yang membuat mereka menjadi pribadi yang lebih baik secara holistik.
.Â
Masserman menyebutkan bahwa seorang pemimpin besar harus memenuhi ketiga kriteria tersebut secara seimbang.
Berdasarkan kriteria yang ia tetapkan, Masserman menyimpulkan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah pemimpin terbesar sepanjang sejarah karena beliau memenuhi semua kriteria tersebut:
Kesejahteraan pengikut
Nabi Muhammad memberikan rasa aman, kedamaian, dan keadilan kepada pengikutnya. Sebelum beliau menjadi Rasul, masyarakat Arab berada dalam kondisi jahiliyah (kebodohan), terbelakang, dan suka berperang. Melalui ajaran-ajarannya, Nabi Muhammad memimpin masyarakat Arab menuju kehidupan yang lebih baik, bahkan mampu menandingi dua super power, Romawi dan Persia.
Organisasi produktif
Nabi Muhammad berhasil mengorganisir umat Islam dari berbagai suku yang sebelumnya terpecah-belah, sehingga menciptakan sebuah masyarakat yang tidak hanya bersatu, tapi juga terstruktur. Setelah Hijrah ke Madinah, beliau mendirikan negara Islam pertama yang sukses dan tumbuh pesat di bawah kepemimpinannya.
Inspirasi dan nilai-nilai
Beliau juga menanamkan nilai-nilai spiritual dan moral kepada pengikutnya. Ajaran-ajarannya mencakup keadilan, kasih sayang, etika, dan kebersamaan yang mendalam. Nilai-nilai ini terus menginspirasi umat manusia selama berabad-abad dan terus relevan hingga hari ini.
Masserman menyebutkan bahwa Nabi Muhammad adalah satu-satunya pemimpin dalam sejarah yang sukses baik sebagai pemimpin agama maupun pemimpin duniawi.
Hasil studinya ini, ditulis oleh Jules Masserman dalam bentuk artikel yang dimuat di majalah Time pada tahun 1974, dengan judul "Who Were History's Greatest Leaders?"