Berdasarkan kriteria yang ia tetapkan, Masserman menyimpulkan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah pemimpin terbesar sepanjang sejarah karena beliau memenuhi semua kriteria tersebut:
Kesejahteraan pengikut
Nabi Muhammad memberikan rasa aman, kedamaian, dan keadilan kepada pengikutnya. Sebelum beliau menjadi Rasul, masyarakat Arab berada dalam kondisi jahiliyah (kebodohan), terbelakang, dan suka berperang. Melalui ajaran-ajarannya, Nabi Muhammad memimpin masyarakat Arab menuju kehidupan yang lebih baik, bahkan mampu menandingi dua super power, Romawi dan Persia.
Organisasi produktif
Nabi Muhammad berhasil mengorganisir umat Islam dari berbagai suku yang sebelumnya terpecah-belah, sehingga menciptakan sebuah masyarakat yang tidak hanya bersatu, tapi juga terstruktur. Setelah Hijrah ke Madinah, beliau mendirikan negara Islam pertama yang sukses dan tumbuh pesat di bawah kepemimpinannya.
Inspirasi dan nilai-nilai
Beliau juga menanamkan nilai-nilai spiritual dan moral kepada pengikutnya. Ajaran-ajarannya mencakup keadilan, kasih sayang, etika, dan kebersamaan yang mendalam. Nilai-nilai ini terus menginspirasi umat manusia selama berabad-abad dan terus relevan hingga hari ini.
Masserman menyebutkan bahwa Nabi Muhammad adalah satu-satunya pemimpin dalam sejarah yang sukses baik sebagai pemimpin agama maupun pemimpin duniawi.
Hasil studinya ini, ditulis oleh Jules Masserman dalam bentuk artikel yang dimuat di majalah Time pada tahun 1974, dengan judul "Who Were History's Greatest Leaders?"