Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Merindukan dan Dirindukan Rasulullah SAW

18 September 2024   07:16 Diperbarui: 18 September 2024   07:29 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kedua, kita harus memperbanyak selawat. Dalam sebuah hadis disebutkan, "Orang yang paling dekat denganku pada hari kiamat adalah yang paling banyak berselawat kepadaku." (HR Tirmidzi). Dengan memperbanyak selawat, kita menunjukkan cinta dan kerinduan kita kepada Rasulullah SAW. Ini adalah wujud konkret dari rasa cinta yang saling terbalas.

Kerinduan tidak bisa dipaksakan. Namun, kita bisa menumbuhkan rasa rindu kepada Rasulullah SAW dengan mengenal beliau lebih dalam. Pelajari sirah (kisah hidup) beliau, bagaimana perjuangan, kesabaran, dan pengorbanannya demi umatnya. Setiap kali kita membaca kisah tentang beliau, ada energi spiritual yang mengalir. Ketika hati kita mulai dipenuhi oleh cinta kepada beliau, secara alami kita akan merindukan beliau.

Allah berfirman dalam Surah Al-Ahzab ayat 56, "Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya berselawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, berselawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya." Ini adalah salah satu cara untuk menjaga hubungan spiritual dengan Rasulullah SAW, sehingga rasa cinta dan rindu itu terus tumbuh.

Untuk menjadi umat yang dirindukan Rasulullah SAW, kita harus berusaha mencintai beliau dengan sepenuh hati, mengikuti ajarannya, memperbanyak selawat, dan menjadikan akhlak beliau sebagai teladan hidup kita. Ketika kita mulai merindukan Rasulullah, kita sedang berjalan menuju cinta yang tak terukur, cinta yang akan membawa kita ke surga-Nya.

"Shollu 'ala nabi'

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun