Menurut Tafsir al-Mukhtashar arti Hafiizhun 'Aliim adalah 'penjaga yang terpercaya, serta memiliki pengetahuan dan wawasan yang baik tentang tugas dan wewenang'. Sedangkan menurut Tafsir al-Madinah al-Munawwarah, artinya 'sangat mahir dalam menjaga dan mengatur kemaslahatannya'.
Dari tiga pengertian di atas, Hafizhun 'Aliim maksudnya adalah pemimpin seharusnya memiliki intelektual di atas bawahannya, cerdas, berwawasan luas, serta mampu memenej sumber daya yang dipimpinnya.
Basthatah fil 'Ilmi wal Jismi
Al-Quran surat al-Baqarah ayat 247 menyebutkan sifat pemimpin menurut Islam yang ketiga,
"Waqaala lahum nabiyyuhum inna Allaaha qad ba'atsa lakum thaaluuta malikan qaaluu annaa yakuunu lahu almulku 'alaynaa wanahnu ahaqqu bi(a)lmulki minhu walam yu'ta sa'atan mina almaali qaala inna Allaaha ishthafaahu 'alaykum wazaadahu basthatan fii al'ilmi wa(a)ljismi wa(A)llaahu yu'tii mulkahu man yasyaau wa(A)llaahu waasi'un 'aliim(un)".
(Nabi mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu." Mereka menjawab: "Bagaimana Thalut memerintah kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang diapun tidak diberi kekayaan yang cukup banyak?" Nabi (mereka) berkata: "Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa." Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui)
Basthatah fil 'Ilmi wal Jismi menurut Tafsir al-Mukhtasahar artinya 'kelebihan berupa ilmu pengetahuan yang luas dan tubuh yang kuat'. Sedangkan menurut Tafsir al-Madinah al-Munawwarah artinya 'keluasan ilmu dan badan yang kuat'.
Dari tiga pengertian di atas, Basthatah fil 'Ilmi wal Jismi maksudnya adalah, sifat pemimpin menurut Islam idealnya memahami segala hal, luas wawasannya, tinggi pengetahuannya serta memiliki tubuh yang sehat dan kuat.
Raufun Rahiim
Allah menyebutkan sifat pemimpin menurut Islam yang keempat dalam firman-Nya di surat at-Taubah auat ke-128,
"Laqad jaa'akum rasuulun min anfusikum 'aziizun 'alayhi maa 'anittum hariishun 'alaykum bi(a)lmu'miniina rauufun rahiim(un)".