Di era modern yang serba cepat saat ini, seringkali kita tidak menyadari sering membeli sesuatu yang kita anggap receh. Namun, yang receh itu tanpa disadari pula ternyata menggerogoti keuangan kita.Â
Misalnya, kita terbiasa membeli kopi di kafe setiap pagi, memesan makanan lewat aplikasi, atau berlangganan layanan streaming yang jarang kita gunakan. Anggaran untuk itu semua, jika dikumpulkan, sebenarnya menjadi pengeluaran besar. Inilah yang dikenal sebagai "Latte Factor", sebuah konsep yang dipopulerkan oleh David Bach.
David Batch menjelaskan bahwa pengeluaran kecil, jika tidak dikendalikan, bisa menghambat keinginan kita untuk berinvestasi.
Latte Factor adalah istilah yang merujuk pada pengeluaran harian yang tampaknya sepele, tetapi jika diakumulasikan dalam jangka panjang, jumlahnya bisa sangat signifikan. Misalnya, jika Anda menghabiskan Rp50.000 setiap hari untuk secangkir kopi, dalam satu bulan Anda akan menghabiskan Rp1.500.000, dan dalam setahun, totalnya bisa mencapai Rp18.000.000.
Pengeluaran yang sama bisa terjadi untuk hal-hal kecil lainnya, seperti membeli camilan, makan di luar, atau layanan hiburan yang jarang dimanfaatkan. Pengeluaran-pengeluaran tersebut, jika dibiarkan tanpa kontrol, bisa membuat keuangan Anda bobol.
Langkah pertama untuk menghemat pengeluaran dan memulai investasi adalah dengan menyadari kebiasaan konsumsi kita. Menurut Bach, "Keputusan kecil yang Anda buat setiap hari berakumulasi menjadi keputusan besar di masa depan."
Maka, mulailah dengan mengidentifikasi pengeluaran yang tidak perlu dan menguranginya. Misalnya, daripada membeli kopi setiap pagi, Anda bisa membuatnya sendiri di rumah. Penghematan kecil ini bisa dialokasikan untuk tabungan atau investasi.
Setelah Anda berhasil mengendalikan pengeluaran, langkah berikutnya adalah memulai investasi. Anda tidak perlu menunggu sampai memiliki dana dalam jumlah besar untuk mulai berinvestasi.Â
Mulailah dengan investasi kecil tetapi konsisten, seperti reksa dana atau saham. Seiring waktu, investasi ini bisa tumbuh dan memberikan keuntungan yang signifikan.
Selain itu, penting juga untuk menetapkan tujuan keuangan yang jelas. Menurut Suze Orman, pakar keuangan terkenal, "Orang yang sukses adalah mereka yang tahu bagaimana mengatur keuangan mereka dengan baik." Dengan menetapkan tujuan yang spesifik, seperti membeli rumah atau dana pensiun, Anda akan lebih termotivasi untuk menyisihkan uang dan berinvestasi dengan bijak.