Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sabar dan Ridha, Kunci Ketenangan Hidup

22 Agustus 2024   09:35 Diperbarui: 22 Agustus 2024   09:44 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hidup adalah perjalanan yang dipenuhi oleh suka dan duka, sebuah siklus yang tidak pernah berhenti berputar. Kita sering merasa senang ketika kebahagiaan datang, dan merasa terpuruk saat musibah menimpa. Namun, di balik setiap peristiwa yang kita alami, ada hikmah yang tersembunyi. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an, "Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan." (QS. Al-Insyirah: 6). Ini adalah pengingat bahwa setiap kesulitan yang kita hadapi selalu diiringi dengan jalan keluar yang begitu dekat bagi mereka yang bertakwa dan bersabar.

Takdir-Nya begitu baik, meski terkadang sulit untuk kita pahami. Dari satu sisi, musibah mungkin terasa pahit, seakan dunia runtuh di hadapan kita. Namun, jika kita mau memandang dari sisi yang lain, akan tampak betapa banyak kebaikan yang tersimpan di baliknya.

Thomas Carlyle pernah berkata, "Kesulitan adalah batu loncatan bagi jiwa yang besar." Musibah, meskipun berat, sebenarnya adalah jalan untuk mendewasakan diri, menguji keimanan, dan meninggikan derajat kita di sisi-Nya.

Di saat kita berada dalam ujian hidup, menjaga hati, lisan, dan anggota badan dari berkeluh kesah adalah kunci utama untuk meraih ridha-Nya. Ujian yang kita alami bukanlah tanpa tujuan. Seperti kata Imam Al-Ghazali, "Bukanlah penderitaan yang menimpa dirimu, tetapi ujian yang datang kepadamu adalah untuk mengetahui sejauh mana keimananmu." 

Setiap keluhan yang keluar dari lisan atau tindakan yang tidak sabar hanya akan menambah beban dalam hati kita. Sebaliknya, jika kita berserah diri dan ridha terhadap takdir-Nya, akan ada kedamaian yang menyelimuti hati kita, mengantarkan kita pada pertolongan-Nya.

Sabar adalah jalan menuju ketenangan hidup. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda, "Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin, segala urusannya adalah baik baginya, dan ini tidak berlaku bagi siapa pun kecuali bagi seorang mukmin. Jika dia mendapatkan kesenangan, dia bersyukur, maka itu baik baginya. Dan jika dia ditimpa kesusahan, dia bersabar, maka itu baik baginya." (HR. Muslim). Sabar bukanlah sekadar menunggu, melainkan menjalani setiap detik dengan keyakinan bahwa semua ini adalah bagian dari rencana terbaik-Nya.

Musibah yang datang adalah tanda kasih sayang Allah kepada hamba-Nya. Dengan musibah, Allah SWT mendidik kita untuk menjadi pribadi yang lebih kuat, lebih tabah, dan lebih bijaksana. Seperti kata seorang bijak, "Kesulitan yang kau hadapi hari ini adalah kunci untuk menguatkan dirimu esok hari." Musibah adalah ujian yang jika kita mampu melewatinya dengan baik, maka ia akan meninggikan derajat kita, baik di dunia maupun di akhirat.

Ridha kepada takdir Allah adalah bentuk keimanan yang paling tinggi. Dengan ridha, kita tidak hanya menerima, tetapi juga memahami dan merasakan bahwa semua yang terjadi adalah yang terbaik bagi kita. Ketika kita ridha, kita akan melihat bahwa di balik setiap kesulitan, ada kemudahan yang menanti. Sabar dan ridha adalah kunci untuk membuka pintu-pintu pertolongan-Nya, dan dengan itu, hidup kita akan selalu dipenuhi dengan ketenangan dan keberkahan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun