Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Warung di Tengah Hutan

13 Agustus 2024   22:26 Diperbarui: 13 Agustus 2024   22:27 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kedua orang tua itu tidak menjawab, hanya mengangguk, yang perempuan menunjuk ke arah belakang warung. Joko langsung berjalan kea rah belakang warung.

"Kami juga mau beli air mineral, tiga botol saja," kataku seraya menyerahkan uang dua puluh ribuan.

Kedua orang itu lagi-lagi tidak menjawab, juga hanya mengangguk. Yang laki-laki kemudian berdiri mengambil tiga botol air mineral dan memasukkannya ke kantung plastik. Ia lalu menyodorkan ke arahku sekalian dengan uang kembaliannya lima ribu.

Karena Joko sudah kembali, aku pun pamit, "Permisi, Pak, Bu, kami akan melanjutkan perjalanan."

Untuk ketiga kalinya kedua orang itu tidak menjawab, hanya mengangguk.

Kami pun meneruskan perjalanan.

"Lu, ngerasa ada yang aneh, nggak, sama warung tadi?" Bambang bertanya setelah kami cukup jauh dari warung tadi.

"Aneh, gimana?" tanya Joko.

"Iya, Bro, aneh banget. Kedua orang tadi apa bisu, ya, tidak ngomong, cuma ngangguk-ngangguk," jawabku.

"Bukan itu saja," balas Bambang. "Kulihat mimik mukanya datar banget, nggak ada ekspresi. Terus matanya itu, lho. Tatapan mereka seperti melihat ke kejauhan. Ngeri banget, aku. Makanya aku diam aja agak jauh."

"Masa, sih?" Joko penasaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun