Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Para Legenda Harus Turun Gunung

1 Agustus 2024   21:10 Diperbarui: 1 Agustus 2024   21:24 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalau redaksi Kompasiana menyebut kekalahan Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie di babak penyisihan grup Olimpiade Paris 2024 sebagai pupusnya peluang meraih medali emas, saya justru menganggap sebagai titik terendah dalam sejarah bulu tangkis Indonesia. Mengapa? Karena, bulu tangkis adalah cabang olahraga yang langganan menyumbang medali emas.

Saya merasa kekalahan ini mencerminkan masalah yang lebih mendasar dalam manajemen dan pengembangan pemain di Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI). Dalam hal ini, saya setuju kalau keterlibatan para legenda bulu tangkis Indonesia adalah langkah yang sangat diperlukan untuk membantu membenahi PBSI, terutama dalam hal regenerasi pemain.

Kekalahan Ginting dan Christie memang mengecewakan, terutama karena mereka adalah pemain unggulan yang diharapkan bisa membawa medali bagi Indonesia. Ini bukan hanya tentang kekalahan dalam satu pertandingan atau turnamen, tetapi lebih dari itu, ini mencerminkan kelemahan sistemik yang perlu segera diatasi. Kegagalan ini bisa jadi akibat dari kombinasi berbagai faktor. Namun, di balik semua itu, ada pertanyaan mendasar tentang bagaimana PBSI mengelola dan mempersiapkan atletnya untuk menghadapi kompetisi internasional.

Menurut saya, salah satu masalah utama yang dihadapi PBSI adalah lemahnya regenerasi atlet. Dalam beberapa tahun terakhir, kita melihat bahwa PBSI mengalami kesulitan untuk menghasilkan pemain muda yang mampu bersaing di level internasional. Regenerasi yang lambat ini bukan hanya masalah dalam pengembangan teknik, tetapi juga dalam pembentukan mental dan kesiapan untuk menghadapi tekanan di panggung dunia. Dalam hal ini, PBSI perlu memikirkan kembali strategi regenerasi dan bagaimana mereka bisa memberikan dukungan yang lebih baik bagi pemain muda.

Saya sangat setuju dengan gagasan untuk melibatkan para legenda bulu tangkis Indonesia dalam upaya membenahi PBSI. Susy Susanti, Taufik Hidayat, dan pemain legenda lainnya telah memiliki pengalaman yang luar biasa di level tertinggi dan memahami apa yang diperlukan untuk menjadi juara dunia. Mereka bukan hanya memiliki pengetahuan teknis yang mendalam, tetapi juga pengalaman praktis dalam menghadapi tekanan kompetisi internasional.

Mengapa keterlibatan mereka penting?

Pertama, mereka dapat memberikan perspektif yang unik tentang apa yang dibutuhkan untuk sukses di even dunia. Mereka telah melalui berbagai situasi sulit dan tahu bagaimana mengatasinya.

Kedua, mereka dapat berfungsi sebagai mentor yang bisa membimbing pemain muda tidak hanya dalam aspek teknik, tetapi juga dalam membangun mental juara.

Ketiga, kehadiran mereka bisa memberikan inspirasi dan motivasi tambahan bagi para pemain muda, melihat bahwa mereka memiliki contoh nyata dari atlet yang berhasil.

Sekali lagi, kekalahan Anthony Ginting dan Jonatan Christie di Olimpiade Paris 2024 memang mengecewakan, tetapi ini juga bisa menjadi momen penting untuk memulai pembenahan. PBSI harus menyadari bahwa regenerasi pemain dan peningkatan kualitas kepelatihan adalah kunci untuk mengembalikan kejayaan bulu tangkis Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun