Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Gara-gara Kabisat

1 Agustus 2024   06:30 Diperbarui: 1 Agustus 2024   06:46 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pinggiran Kota London, 28 Februari 2024.

Langit malam London diselimuti awan kelabu, menambah kesan suram suasana lorong-lorong kota. Di sebuah rumah kecil di pinggir kota, beberapa orang sedang berkumpul, mereka duduk melingkari meja kayu. Di atas meja, hamper menutupi seluruh permukaan meja, terhampar kertas bergambar denah sebuah bangunan. Mereka sedang merencanakan sebuah aksi. Pete, pemimpin dari orang-orang itu, berdiri dengan keyakinan yang penuh semangat.

"Ini malam yang kita tunggu-tunggu, tidak akan ada yang bisa menghentikan kita," kata Pete dengan suara tegas. "Owen, kamu yakin sistem keamanan bank akan mati?"

Owen, dengan wajah yang sedikit gugup, mengangguk. "Ya, aku yakin. Setiap akhir bulan, setengah jam sebelum tanggal 1, sistem keamanan bank akan mati untuk pembaruan. Mereka melakukan ini untuk memeriksa dan memperbarui sistem. Saat itu, alarm, CCTV, dan semua sistem pengamanan lainnya akan mati total."

Pete memandang Owen dengan tajam. "Bagaimana kamu bisa yakin itu akan terjadi malam ini?"

Owen menghela napas, berusaha menenangkan diri. "Aku bekerja di bagian IT dan telah memantau sistem ini selama beberapa tahun terakhir. Itu adalah prosedur rutin bank. Aku juga sudah melihat jadwal pembaruan untuk bulan ini. Semua sistem akan mati tepat pukul 23:30, dan akan kembali aktif setelah tengah malam. Ini adalah satu-satunya saat di mana kita bisa masuk tanpa terdeteksi."

Pete tersenyum puas, merasa yakin dengan penjelasan Owen. "Bagus. Maka kita harus bergerak cepat dan tepat waktu. Begitu sistem mati, kita punya setengah jam untuk masuk, ambil uang, dan keluar. Pastikan kalian semua siap."

Kelompok itu kemudian bergerak cepat menuju bank.

Sementara di dalam bank, seorang security bernama Robby, sedang menjalankan rutinitasnya saat piket. Ia tidak tahu bahwa malam itu, takdir akan membawanya ke dalam sebuah peristiwa yang tak terduga.

Saat jarum jam menunjukkan pukul 23:55, para perampok memasuki bank dengan langkah tenang. Mereka mengenakan topeng dan membawa peralatan lengkap. Owen, yang mengenal setiap sudut bank, memandu mereka menuju brankas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun