Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Proyek Neurostimulasi

25 Juni 2024   21:45 Diperbarui: 25 Juni 2024   22:07 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: dokpri, drawn by ai

Dengan usaha keras, Andrew berhasil mengumpulkan bukti dan melarikan diri dari laboratorium. Dia tahu bahwa dia harus cepat, karena Profesor Malcovich pasti akan menyadari apa yang telah dia lakukan.

Dalam keputusasaan, Andrew menghubungi seorang jurnalis investigasi yang dia percayai. Dia memberikan semua bukti yang dia miliki dan menceritakan segala sesuatu yang terjadi. Jurnalis itu berjanji untuk membantu mengungkap kebenaran.

Namun, efek neurostimulasi semakin tak terkendali. Andrew mulai kehilangan kesadaran tentang realitas. Dia tidak lagi bisa membedakan antara mimpi buruk dan kenyataan. Dalam kekacauan pikirannya, dia merasa seperti dikejar oleh bayangan-bayangan gelap yang berusaha menangkapnya.

Hari-hari terakhir Andrew dihabiskan dalam ketidakpastian. Dia sering terbangun di tempat yang tidak dia kenal, tanpa ingatan bagaimana dia bisa sampai di sana. Pikiran dan realitasnya bercampur menjadi satu.

Suatu malam, Andrew menemukan dirinya di atap gedung fakultas kedokteran. Angin malam yang dingin menyapu wajahnya, membawanya kembali pada sedikit kesadaran. Dia melihat ke bawah, menyadari betapa tingginya tempat dia berdiri. Pikiran tentang melompat tiba-tiba terlintas di benaknya.

"Ini bukan kenyataan," bisik Andrew pada dirinya sendiri. "Aku harus melawan ini."

Dengan sisa-sisa kekuatan mental yang dia miliki, Andrew memutuskan untuk turun dan mencari bantuan. Dia tahu bahwa jika dia bisa bertahan sedikit lebih lama, jurnalis itu akan mengungkap kebenaran dan menghentikan eksperimen ini.

Keesokan harinya, berita tentang eksperimen ilegal di fakultas kedokteran tersebar luas. Profesor Malcovich ditangkap, dan semua bukti yang Andrew kumpulkan menjadi senjata yang menghancurkan rencana jahat profesor tersebut.

Namun, bagi Andrew, perjuangan belum berakhir. Efek neurostimulasi telah merusak pikirannya. Dia ditempatkan di sebuah fasilitas pemulihan mental, di mana dia harus berjuang untuk memulihkan kewarasannya. Setiap hari adalah pertarungan antara kenyataan dan ilusi, antara kewarasan dan kegilaan.

Dalam surat terakhirnya kepada jurnalis itu, Andrew menulis, "Meskipun aku mungkin tidak bisa kembali seperti semula, aku tahu bahwa aku telah melakukan hal yang benar. Harga dari pengetahuan kadang terlalu mahal, dan batas antara realitas dan pikiran manusia sangatlah rapuh. Aku hanya berharap bahwa kisahku bisa menjadi peringatan bagi mereka yang datang setelahku."

Dengan kata-kata tersebut, Andrew menerima nasibnya, menyadari bahwa dalam perjuangannya, dia telah menemukan kebenaran yang lebih besar tentang dirinya sendiri dan dunia di sekitarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun