Air liur juga menjadi cairan yang diperlukan untuk proses pencernaan tahap berikutnya di bagian lambung.
Cairan ini kaya akan zat bikarbonat yang berfungi menjaga derajat keasaman pada lambung.
Menurut teori, sapi dewasa mampu menghasilkan 100-150 liter air liur setiap hari. Jika jumlah ini ditampung menggunakan gelas yang biasa kita gunakan untuk minum, maka akan diperlukan sekitar 300 gelas.
Dari mulut, rumput yang sudah dikunyah diteruskan ke perut (lambung) melewati kerongkongan.
Lambung sendiri menempati tiga perempat dari ruang di rongga perut. Ada empat bagian di dalam lambung sapi atau kambing; rumen, retikulum, omasum dan abomasum. Rumen yang terbesar.
Di dalam lambung, rumput diproses menjadi molekul-molekul supaya bisa diserap oleh dinding saluran pencernaan. Proses ini dilakukan di rumen.
Penguraian di dalam rumen itu dilakukan oleh miktoba dan menghasilkan glukosa. Rumen memiliki daya tampung 100-300 liter (pada sapu) dan 4-10 liter (pada kambing).
Satu mililiter mengandung sekitar 1-100 miliar sel mikroba. Mikroba-mikroba ini berperan dalam proses fermentasi. Mikroba tersebut semakin lama semakin banyak, karena berkembang biak. Sel-sel mikroba ini ada yang mati dan tak terurai, dan itu yang menjadi makanan bagi sapi atau kambing di dalam saluran pencernaannya.
Setelah proses fermentasi di rumen, kemudian diproses di retikulum, omasum, dan obamasumobamasum, di mana enzim pencernaan sapi atau kambing memecahnya lebih lanjut menjadi nutrisi yang dapat diserap.
Nutrisi yang diserap tersebut digunakan oleh sapi atau kambing untuk berbagai fungsi, termasuk:
Pertumbuhan. Nutrisi digunakan untuk membangun dan memperbaiki jaringan tubuh.
