Ke-300 orang tersebut dipimpin oleh Abdullah bin Ubay. Mereka -- orang-orang munafik -- sengaja melakukan itu supaya mental pasukan Muslim jatuh. Karena mereka mengharapkan Rasulullah SAW dan pasukannya mengalami kekalahan.
Peristiwa tersebut dijelaskan dalam al-Quran,
"Allah sekali-kali tidak akan membiarkan orang-orang yang beriman dalam keadaan kamu sekarang ini, sehingga Dia menyisihkan yang buruk (munafik) dari yang baik (mukmin). Dan Allah sekali-kali tidak akan memperlihatkan kepada kamu hal-hal yang ghaib, akan tetapi Allah memilih siapa yang dikehendaki-Nya di antara rasul-rasul-Nya." (QS. Ali Imran: 179)
Pembangkangan pada instruksi Rasulullah dan akibatnya
Melihat kondisi medan perang, Rasulullah SAW menempatkan 50 orang pasukan pemanah -- dipimpin oleh Abdullah bin Jubair -- di atas bukit, menjaga kalau-kalau ada pasukan Quraisy yang menyerang dari belakang barisan Muslim.
Rasulullah SAW berpedan kepada pasukan pemanah itu untuk jangan turun, apapun yang terjadi. Namun, Saat peperangan mulai berlangsung, dan pasukan Muslim berhasil melumpuhkan sebagian tentara Quraisy. Kaum kafir Quraisy pun berlarian dan meninggalkan sebagian harta benda mereka di medan perang.
Melihat pasukan Quraisy berlari mundur, pasukan pemanah yang berada di atas bukit menganggap perang telah usai dengan kemenangan di pihak Muslim. Mereka pun turun, mengabaikan pesan (perintah) Rasulullah SAW.
Melihat pasukan pemanah turun, posisi di belakang pasukan Muslim pun kosong, tidak terjaga. Kondisi ini dimanfaatkan pasukan kavaleri (berkuda) Quraisy di bawah pimpinan Khalid bin Walid. Mereka pun menyerang pasukan Muslim dari belakang.
Serangan tiba-tiba pasukan Quraisy itu menyebabkan kepanikan di barisan pasukan Muslim. Pasukan Quraisy yang tadinya mundur pun kembali berbalik menyerang. Kondisi ini menyebabkan beberapa sahabat syahid (meninggal). bahkan Rasulullah SAW pun terluka karena mendapat serangan. Beberapa gigi beliau dikabarkan tanggal terkena pecahan baju besinya yang terkena tombak musuh.
Syahidnya Hamzah bin Abdul Muthalib
Salah satu sahabat yang syahid, adalah paman Rasulullah SAW, yaitu Hamzah bin Abdul Muthalib. Kematian Hamzah bin Abdul Muthalib sangat tragis. Tubuh Hamzah dikoyak dengan pisau oleh Hindun binti Utbah, yang kemudian dia mengambil jantung Hamzah dan memakannya langsung. Hindun berbuat demikian karena dendam atas kematian ayah, saudara, dan pamannya di perang Badar.