Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Humor

Menulis Buku Itu Berat, Kawan

24 Februari 2024   06:14 Diperbarui: 24 Februari 2024   06:21 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: portalislam

Dua hari ini sedang ramai quotes-nya Mark Bowden berseliweran di medsos.

"Jika tak ada air mata dari penulis, tak ada air mata dari pembaca. Jika tak ada tawa dari penulis, tak ada tawa dari pembaca. Jika penulis mengkhianati tulisannya, truk sampah akan menjemput semua karyanya besok pagi."

Demikian bunyi quotes tersebut.

Tentu saja tidak tanpa alasan quotes tersebut muncul di media sosial dan diviralkan netizen.

Rupanya quotes-nya Mark Bowden tersebut di-posting netizen untuk menyindir mantan presiden Soesilo Bambang Yudoyono atau SBY.

Sebagaimana kita ketahui bersama, Pak SBY dengan partai Demokrat-nya sekarang berada satu kubu dengan Presiden Jokowi dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengusung Prabowo-Gibran.

Bahkan, kemarin putra sulung Pak SBY, Agus Harimurti Yudoyono alias AHY, dilantik menjadi menteri.

Baca juga: Barter, Solusi

Lalu, kenapa netizen menyindir Pak SBY menggunakan quotes di atas?

Ternyata eh ternyata, Pak SBY pernah menulis buku, lho.

Sebenarnya tidak tepat juga kalau disebut buku, karena cuma 27 halaman. Lebih tepat kalau disebut artikel.

Lalu, apa hubungannya?

Apa yang disindir?

Buku (artikel) yang ditulis Pak SBY tersebut diberi judul: PILPRES 2024 & CAWE CAWE PRESIDEN JOKOWI.

Buku tersebut dirilis di kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta, Senin (26/6/2023).

Dalam buku tersebut, Pak SBY mengomentari cawe-cawe yang dilakukan Presiden Jokowi menjelang pemilihan umum atau Pemilu. Tentu saja komentar negatif. 

Namun, apa yang terjadi sekarang, 8 bulan setelah buku itu beredar?

Pak SBY lupa semua yang ditulisnya. Pak SBY lupa pada cawe cawe Presiden Jokowi. Di mata Pak SBY, Presiden Jokowi bukan lagi orang yang salah.

Tepat sekali kalau ada yang menulis di media sosial sebagai berikut, "Menulis buku itu berat. Apalagi sudah terlanjur dicetak. Dan semakin terasa runyam ketika penulisnya harus tersungkur di hadapan sosok antagonis yang terpampang di sampul bukunya."

Hilang semua kualitas Pak SBY sebagai penulis. Sebagaimana bunyi kalimat terakhir quotes Mark Bowden.

"Jika penulis mengkhianati tulisannya, truk sampah akan menjemput semua karyanya besok pagi."

Bahkan, kabarnya begitu AHY dilantik buku tersebut ditarik. Hmmm ... mungkin ingin menghapus jejak.

Semoga Pak SBY masih bisa tersenyum.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun