Agama juga merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam politik identitas. Sejak Pemilu 2014 - khususnya saat Pilgub DKI Jakarta - aspek agama lebih dominan 'dimainkan' dalam upaya mengalahkan lawan. Hal ini dipaparkan dalam publikasi hasil riset Puskapol UI pasca Pemilu 2019. hasil riset selengkapnya dapat Anda baca di sini.
Gender dan Orientasi Seksual
Politik identitas juga mencakup isu-isu gender dan orientasi seksual. Gerakan feminis dan LaGiBeTe memainkan peran dalam politik identitas menggunakan aspek ini.
Kesenjangan Sosial dan Ekonomi
Politik identitas dapat muncul akibat ketidakadilan sosial dan ekonomi. Kelompok-kelompok yang merasa diperlakukan tidak adil atau tertindas berusaha mengampanyekan hak-hak mereka melalui politik identitas.
Apakah politik identitas itu sesuatu yang baik atau tidak?
Untuk menjawabnya, kita harus memahami dengan pengertian politik identitas. Karena, apa pun di dunia ini selalu memiliki sisi positif dan negatif.
Politik identitas memiliki dampak yang kompleks dalam masyarakat dan politik. Di satu sisi, dapat memperkuat identitas kelompok dan memperkaya keragaman budaya. Namun, di sisi lain, politik identitas juga berpeluang menyebabkan terjadinya ketegangan, konflik, dan pemisahan kelompok.
Politik identitas dapat menjadi salah satu cara dalam meraih suara. Banyak politisi yang menggunakan politik identitas untuk mempengaruhi orang untuk memilihnya. Namun penggunaan politik identitas harus dilakukan dengan bijak. Berikut ini beberapa sisi positif dan negatif dari politik identitas.
Secara sederhana dampat dari politik identitas adalah:
Sisi positifnya adalah dapat membuat strategi politik dapat berjalan lebih efektif. Hal ini disebabkan politik identitas mengangkat isu yang menjadi jati diri dari sebuah kelompok sosial di masyarakat.