Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Hentikan Berutang, Itu yang Akan Kulakukan di 2024

30 Desember 2023   09:55 Diperbarui: 30 Desember 2023   10:16 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kurang dari 50 jam lagi kita akan memasuki tahun 2024. Tahun baru, baru karena memang kita belum lama melampauinya. Kalau sudah lewat 3 bulan, di bulan Maret, kita gak akan lagi menyebutnya sebagai tahun baru.

Jadi, penting gak penting, sih, merayakan malam pergantian tahun. Tergantung orangnya. Saya sendiri, dan keluarga, tidak pernah melakukan hal istimewa, hal-hal yang tidak biasa dilakukan, di malam tahun baru.

Tapi bagi sebagian orang memanfaatkan setiap momen istimewa bisa jadi penting. Karena dengan momen istimewa, seperti malam/hari tahun baru, apa yang dilakukan pun terasa istimewa pula. Minimal mudah mengingatnya. 

Sehingga tidak sedikit orang di momen tahun baru melakukan hal istimewa dalam hidup mereka seperti menikah, mengubah desain interior rumah, umroh, dan sebagainya. Bahkan melahirkan pun di-setting supaya pas di malam tahun baru dengan cara operasi cesar.

Yang umum dilakukan di momen pergantian tahun adalah membuat resolusi, atau pernyataan sikap, keinginan, janji, yang harus/akan dilakukan di tahun baru.

Saya pun pernah ikut-ikutan membuat resolusi setiap memasuki tahun baru. Tapi karena sering meleset, ke sininya gak pernah resolusi-resolusian lagi.

Untuk tahun 2024 nanti, keinginan atau janji saya hanya satu: bebas dari utang. Minimal, kalau gak lunas utang yang sekarang, tidak nambah utang baru.

Ada apa dengan utang? 

Bukankah biasa kalau kita berutang? 

Baik. Bagi sebagian orang mungkin biasa alias tidak masalah dengan utang. Tapi, saya akan membuatnya masalah. Sehingga saya harus menghindarinya.

Oya, yang saya maksud utang di sini adalah utang konsumtif, ya. Utang untuk memenuhi keinginan kita, yang sebenarnya kita tidak/belum membutuhkannya. Bukan utang untuk modal usaha. 

Mengapa? 

Di era medsos saat ini, di mana setiap orang berlomba melakukan flexing, membuat setiap orang ingin meniru tanpa melihat kemampuan diri. Dipermudah dengan fasilitas paylater atau pinjol. Di situlah pintu masuk masalahnya. 

Lalu masalahnya apa dengan utang? 

Sebelumnya perlu diingat artikel ini ditulis untuk memotivasi saya sendiri untuk menghindari utang.

Ternyata utang itu bukan masalah ringan, saudara. 

Ada satu hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar, Rasulullah SAW bersabda, 

"Barangsiapa yang mati dalam keadaan masih memiliki utang satu dinar atau satu dirham, maka utang tersebut akan dilunasi dengan kebaikannya (di hari kiamat nanti) karena di sana (di akhirat) tidak ada lagi dinar dan dirham." (HR. Ibnu Majah no. 2414. )

Rugi sekali, ya. Pahala yang kita dapat dengan ibadah dan beramal saleh, harus kita berikan kepada orang lain sebagai pembayar utang. 

Di hadis lain, dari Abu Hurairah, Rasulullah Saw bersabda,

"Jiwa seorang mukmin masih bergantung dengan utangnya hingga dia melunasinya." (HR. Tirmidzi no. 1078)

Al-'Iroqiy mengatakan, "Urusannya masih menggantung, tidak ada hukuman baginya yaitu tidak bisa ditentukan apakah dia selamat ataukah binasa, sampai dilihat bahwa utangnya tersebut lunas atau tidak." (Tuhfatul Ahwadzi, 3/142)

Lalu di hadis yang diriwayatkan 'Abdillah bin 'Amr bin Al 'Ash, Rasulullah Saw bersabda, 

"Semua dosa orang yang mati syahid akan diampuni kecuali utang." (HR. Muslim no. 1886)

Masya Allah, kesyahidan saja tidak bisa membebaskannya dari utangnya. 

Bahkan Rasulullah Saw pernah tidak mau mensalatkan mayat, karena si mayat mempunyai utang tiga dinar yang belum dibayar. Sebagaimana diriwayatkan dalam hadis berikut, 

Dari Salamah bin Al Akwa' ra, beliau berkata: Kami duduk di sisi Nabi Saw. Lalu didatangkanlah satu jenazah. Lalu beliau bertanya, "Apakah dia memiliki utang?" Mereka (para sahabat) menjawab, "Tidak ada." Lalu beliau mengatakan, "Apakah dia meninggalkan sesuatu?" Lantas mereka (para sahabat) menjawab, "Tidak." Lalu beliau Saw menyalati jenazah tersebut.

Kemudian didatangkanlah jenazah lainnya. Lalu para sahabat berkata, "Wahai Rasulullah salatkanlah dia!"
Lalu beliau bertanya, "Apakah dia memiliki utang?" Mereka (para sahabat) menjawab, "Iya."
Lalu beliau mengatakan, "Apakah dia meninggalkan sesuatu?" Lantas mereka (para sahabat) menjawab, "Ada, sebanyak 3 dinar." Lalu beliau mensalati jenazah tersebut.

Kemudian didatangkan lagi jenazah ketiga, lalu para sahabat berkata, "Shalatkanlah dia!" Beliau bertanya, "Apakah dia meningalkan sesuatu?" Mereka (para sahabat) menjawab, "Tidak ada."
Lalu beliau bertanya, "Apakah dia memiliki utang?" Mereka menjawab, "Ada tiga dinar."
Beliau berkata, "Salatkanlah sahabat kalian ini." Lantas Abu Qotadah berkata, "Wahai Rasulullah, salatkanlah dia. Biar aku saja yang menanggung utangnya."Kemudian beliau pun mensalatinya." (HR. Bukhari no. 2289)

Semoga dengan beberapa hadis di atas, motivasi saya untuk tidak punya utang di tahun 2024 tambah tinggi, semangat saya makin besar.

Semoga Anda akan selalu berpikir (sebelum berutang): "Mampukah saya melunasi utang tersebut dan mendesakkah saya berutang?" 

Semoga bermanfaat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun