Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Love

5 Hal yang Harus Ada agar Pernikahan Bahagia

5 Desember 2023   10:47 Diperbarui: 5 Desember 2023   11:02 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap orang pasti menginginkan kebahagiaan tidak hanya dirasakan olehnya secara personal. Mereka juga ingin merasakan kebahagiaan saat berhubungan dengan orang lain. Khususnya hubungan itu berupa ikatan pernikahan.

Tidak ada satu orang pun yang tidak ingin bahagia dalam pernikahannya. Bahkan, pernikahan itu sendiri dijadikan sarana untuk menggapai kebahagiaan bersama.

Sebagaimana dijelaskan dalam artikel-artikel sebelumnya, bahwa kebahagiaan itu adalah pilihan. (Sumber) Kebahagiaan itu telah ada dalam diri setiap orang. Mindset setiap orang lah yang dapat 'mengeluarkan' kebahagiaan tersebut.

Begitupun dalam pernikahan. Setiap orang yang menikah tentu menginginkan pernikahan yang bahagia. Dan setiap pasangan tentu sudah memiliki potensi untuk bahagia. Hanya potensi ini tidak atau belum teroptimalkan, sehingga yang dirasakan adalah pernikahan yang tidak bahagia. Adakalanya harapan dan kenyataan berbalik 180 derajat.

Berikut ini lima hal yang harus Anda (dan pasangan) miliki agar pernikahan Anda bahagia:

Persahabatan

Sudah tidak dapat dipungkiri, interaksi yang paling indah antar dua orang manusia adalah persahabatan. Ikatan persahabatan bahkan kadangkala mengalahkan hubungan persaudaraan. Tak jarang seseorang lebih mementingkan sahabatnya daripada keluarga atau saudaranya sendiri.

Kalau Anda menginginkan pernikahan yang bahagia, Anda harus memperlakukan pasangan sebagaimana sahabat Anda. Peneliti John Gottman mengatakan bahwa salah satu tanda nyata dari persahabatan yang sehat dan pernikahan yang bahagia terlihat dari cara mereka berinteraksi, suami-istri saling memelihara persahabatan mereka dengan menunjukkan rasa suka dan kagum, membiarkan orang lain mempengaruhi mereka, sampai mengetahui kesukaan dan ketidaksukaan pasangannya.

Kebersamaan

Para ahli neuropsikologi telah menyimpulkan bahwa pernikahan yang bahagia ditandai dengan suatu bentuk sinkronisasi, atau timbulnya kecocokan keyakinan, nilai, ide, humor, bahkan gerakan bahasa tubuh yang benar-benar selaras.

Scott Stanley dari National Marriage Project menemukan bahwa pasangan yang bahagia lebih sering tertawa bersama, saling curhat, mengerjakan proyek bersama dengan baik, mendiskusikan masalah bersama dengan tenang. Kebersamaan inilah yang menjadi ciri-ciri yang digunakan peneliti untuk mendefinisikan dan mengukur kualitas pernikahan seseorang.

Kasih Sayang

Pernikahan yang bahagia ditandai dengan munculnya rasa kasih sayang dari suami atau istri. Kasih sayang adalah apa yang dikatakan C.S. Lewis dalam The Four Loves, "bertanggung jawab atas sembilan per sepuluh kebahagiaan yang kokoh dan tahan lama pernikahan." Perasaan dan emosi adalah dasar dari kesenangan dan kegembiraan yang kita alami dalam hidup.

Fokus pada Pasangan

'Hal Jazaaul ihsan illal ihsan', kalimat pendek tersebut ada di salah satu ayat di surat ar-Rahman (Yang Maha Pengasih). Arti dari kalimat pendek itu adalah 'tidak ada balasan untuk kebaikan selain kebaikan'. Maksudnya, setiap kebaikan pasti akan dibalas dengan kebaikan pula. Dengan kata lain, mustahil sebuah kebaikan dibalas dengan kejahatan.

Kalau saja setiap orang yang terikat pernikahan lebih fokus berbuat baik kepada pasangannya, maka perbuatan baik itu akan berbalas. Dan kalau keduanya -- suami-istri -- sudah saling berbalas kebaikan, tidak ada lagi istilahnya selain itu adalah ciri pernikahan yang bahagia.

Spiritualitas

Yang dimaksud spiritualitas ini adalah hendaknya sebuah ikatan pernikahan dilandasi tujuan transenndental, lebih jauh dari sekadar tujuan duniawi.

Istilah baiti jannati atau rumahku surgaku memiliki makna yang sesungguhnya mengandung tujuan dari pernikahan yang dilansungkan. Pernikahan tersebut menjadi sarana bagi kedua insan yang mengikat perjanjian untuk hidup bersama sampai ke surga-Nya.

Tentu saja itu pun menunjukkan semua yang dilakukan bersama dalam pernikahan harus dapat mengarahkan ke jalan menuju surga. Bukan jalan yang melenceng dari rute ke surga.

Kelima hal tersebut di atas --- persahabatan, kebersamaan, kasih sayang, fokus pada pasangan, dan spiritualitas --- sering ditemukan pada orang-orang yang pernikahannya bahagia. Anda pun ingin memiliki pernikahan yang bahagia? Miliki kelima hal di atas.

< diterjemahkan bebas dari: https://cmr.biola.edu/blog/2015/jul/20/5-qualities-happy-marriage/ >

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun