Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pasangan AMIN Diatur Semesta

4 Desember 2023   19:52 Diperbarui: 4 Desember 2023   20:17 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: kaltengonline

Seperti biasa pulang kerja tidak langsung ke rumah, tapi mampir dulu ke warungnya bi Isah.

Baru saja membuka helm setelah memarkir motor, Bang Jek dan Mang Adul langsung menyapa hampir berbarengan, "Nah ... yang ditunggu-tunggu baru datang."

Sementara Pak Jajang hanya melambaikan tangan kanannya. 

Sebelum duduk aku pesan kopi dulu ke Bi Isah, "Bi, kopi yang biasa, ya."

"Oke, Den Bagus," sahut Bi Isah sambil seperti biasa mengacungkan jempol kanannya.

"Emang ada apa, kok nunggu-nunggu saya?" tanyaku seraya menyodorkan tangan untuk menyalami Bang Jek, Mang Adul, dan Pak Jajang. 

"Ini ..., Gus. Mang Adul katanya punya kabar baik. Tapi dia gak mau cerita sebelum kamu datang," jawab Bang Jek.

"Lho! Emangnya kenapa, Mang. Sampai harus nungguin saya?" tanya saya ke Mang Adul

"Iya, lah! Daripada entar cape harus cerita dua kali, kan, mendingan ditungguin dulu," jawab Mang Adul sambil tersenyum. 

"Kalau begitu, ayoo cerita. Jadi penasaran, nih," sahut saya. 

"Sebenarnya ini bukan cerita, tapi ... entah apa namanya, yang jelas ini ujug-ujug muncul di dalam kepala saya. Ini tentang Amin."

"Amin? Amin yang mana?" tanya Bang Jek. 

"Amin, Anies Baswedan Cak Imin, Bang!" tegas Mang Adul. 

"Ada berita apa, emangnya?" tanya saya makin penasaran. 

"Ini juga berita," ujar Mang Adul. "Jadi begini, saya, kok, jadi kepikiran pasangan AMIN ini sudah diatur semesta."

"Diatur semesta bagaimana, Mang?" tanya Pak Jajang yang dari tadi diam saja.

"Begini, pasangan AMIN itu, kan, dapat nomor urut satu."

"Terus?" tanya Bang Jek. 

"Nomor satu nomornya partai apa?" Mang Adul balik nanya. 

"PKB!" jawab saya. 

"Nah ... pas, kan, PKB ada di koalisi AMIN." Mang Adul tersenyum, "Sekarang, berapa tahun masa periode presiden?"

"Lima tahun!" jawab Pak Jajang. 

"Nah ... nomor lima itu nomor partai apa?"

"Partai Nasdem!" jawab Pak Jajang lagi. 

"Tuh ... kan, pas lagi. Nasdem juga ada di koalisi." Senyum Mang Adul makin lebar. "Sekarang, yang nanti terpilih itu, presiden ke berapa?"

"Maksudnya?" tanya saya. 

"Pemilu nanti kita akan milih presiden ke berapa?"

"Sebentar," seru Pak Jajang, "Yang pertama Soekarno, lalu Soeharto, ketiga Habibie, keempat Gusdur, kelima Megawati, keenam SBY, dan Jokowi ketujuh. Berarti yang nanti terpilih presiden kedelapan."

"Nah... delapan itu nomor partai apa?"

"PKS!" jawab saya. 

"Tuh, kan, pas lagi. PKS ada di koalisi juga." Mang Adul terlihat makin senang. 

"Terus, Partai Umat, kan ada di koalisi juga?" tanya Bang Jek. 

"Belum selesai, Bang," jawab Mang Adul, "Pemilihan presiden akan dilaksanakan tahun berapa?"

"Ya tahun besok, lah. 2024!" jawab saya. 

"Dua ampat, kan. Sekarang, nomor 24 nomor partai apa?"

"Partai Umat!" Hampir berbarengan saya dan Pak Jajang menjawab. 

"Nah ... semua nomor partai koalisi, nomornya ada hubunganya dengan pasangan AMIN. Kebetulan yang unik, kan? Seperti diatur semesta."

Tanpa dikomando, saya, Bang Jek, dan Pak Jajang menganggukkan kepala. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun