Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pesimis dan Apatisnya Jokowi pada PDIP

27 September 2023   14:24 Diperbarui: 27 September 2023   14:49 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dukungan Jokowi ke Prabowo diperlihatkan lagi dengan bergabungnya partai Golkar dan partai Amanat Nasional (PAN) ke Koalisi Indonesia Maju. Bukan kebetulan kalau ketua umum kedua partai tersebut adalah sekarang posisinya sebagai anak buah (menteri) Jokowi.

Bergabungnya Golkar dan PAN adalah bentuk dukungan tersirat dari Jokowi terhadap Prabowo di pesta demokrasi nanti.

"Kalau bicara asumsi dan persepsi arahnya sudah ke sana bahwa Jokowi klir mendukung Prabowo (di Pilpres 2024)," kata Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago kepada Kompas TV, Selasa (15/8/2023).

Walaupun realitas di atas pernah disanggah Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto yang mengatakan, "Kami percaya Presiden Jokowi ini kan beliau sangat memahami falsafah bangsa. Termasuk dalam cerita wayang. Itu kan ada Yudhistira yang dipersepsikan sebagai sosok yang jujur. Karena pemimpin itu harus jujur."

Sekarang, sinyal mundurnya Jokowi mendukung Ganjar -- berarti semakin jelas dukungnya pada Prabowo -- lebih terang benderang lagi dengan bergabungnya Kaesang Pangarep ke PSI. Tidak main-main Kaesang dikukuhkan menjadi kader PSI pada Sabtu (23/9/3034) di kediaman ayahnya, Jokowi, di Solo.

Pengamat politik Ahmad Khoirul Umum menganggap keputusan Kaesang Pangarep bergabung dengan PSI memperkuat sinyal Presiden Jokowi mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

"Jika PSI masih tetap bersama Prabowo, maka bergabungnya Kaesang ke PSI merupakan penegas dukungan Jokowi kepada pencapresan Prabowo Subianto," kata Umam saat dihubungi, Sabtu (23/9).

Selain sebagai sinyal mengalihkan dukungan dari Ganjar ke Prabowo. Bergabungnya Kaesang ke PSI -- bukan ke PDIP -- seolah mengisyaratkan Jokowi merasa tidak berpeluang lagi 'berkarir' di PDIP. Begitupun untuk 'karir politik' anaknya.

Jokowi sekarang pesimis dan bahkan apatis pada PDIP. Menurutnya peluang 'memiliki' partai lebih besar dan lebih baik dengan membesarkan partai yang ada, yang kebetulan tidak memiliki 'godfather'.

Apakah PDIP -- tentu Megawati juga -- akan berdiam diri melihat manuver Jokowi, orang yang dibesarkannya?

Kita tunggu episode selanjutnya. Seperti akan semakin menarik. Semenarik intik politik di Game of Thrones. Makanya sayang kalau tidak ditulis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun