Tak dipungkiri untuk menjadi penulis harus banyak membaca buku. Telah banyak ditulis manfaat membaca buku, khususnya untuk para penulis. Silahkan searching saja.
Seorang penulis - khusunya penulis fiksi - menurut saya wajibul kudu banyak membaca novel-novel dunia yang menjadi bestseller. Tentu saja dengan banyak membaca karya-karya sukses, banyak pula pelajaran yang didapat. Bagaimana memilih diksi, bagaimana mengatur alur cerita, bagaimana menempatkan twist, bagaimana mengakhiri chapter yang membuat penasaran, dan sebagainya.
Kedelapan novel ini saya rekomendasikan untuk dibaca. Tentu saja kesuksesannya menjadi bestseller menjadi jaminan novel ini bermutu dan sangat layak dibaca. Bahkan, novel ini sukses pula saat diadaptasi menjadi film. Artinya, dari sisi cerita, novel-novel tersebut sangat memikat pembaca.
Berikut 8 novel bestseller yang sukses pula saat difilmkan.
The Lord of the Rings
Novel The Lord of The Ring ditulis dalam 3 buku atau trilogi, dan diadaptasi menjadi 3 film yang semuanya sukses.
Novel epik fantasi karya J.R.R. Tolkien ini bercerita tentang kehidupan di dunia fiksi bernama Middle-Earth, di mana berbagai ras dan makhluk hidup bersama. Kisahnya sendiri berpusat pada sebuah cincin yang dianggap membahayakan dan harus dihancurkan. Perjalanan membawa cincin yang melintasi Middle-Earth penuh dengan bahaya, pertempuran, dan pengorbanan. Mereka menghadapi makhluk-makhluk jahat seperti Orcs, Gollum, dan pasukan Sauron yang berusaha merebut cincin.
Novel fantasi karya J.K. Rowling ini terdiri dari tujuh buku. Semuanya sukses menjadi bestseller. Bahkan saat diadaptasi menjadi film, semuanya sukses pula.
Inti cerita Harry Potter adalah tentang seorang anak yatim piatu bernama Harry Potter, yang pada usia 11 tahun mengetahui bahwa dia sebenarnya seorang penyihir. Dia diterima di sekolah sihir Hogwarts. Kisahnya seputar petualangan Harry Potter dan teman-temannya dalam menghadapi berbagai tantangan yang menguji kemampuannya.
The Hunger Games
Walaupun novel The Hunger Games terdiri dari tiga buku, namun novel karya Suzanne Collins diadaptasi menjadi empat film yang semua meraih kesuksesan.
Kisah fantasi tentang kehidupan dimana manusia terbagi ke dalam beberapa 'kasta' yang hidup di wilayah yang dibagi menjadi 12 distrik. Hunger Games sendiri adalah nama kompetisi tahunan antar distrik. Novel ini mengisahkan kesetiakawanan, pengorbanan, dan perlawanan pada penguasa.
The Fault in Our Stars
Novel karya John Green ini terbit tahun 2012. Novel ini mengisahkan kisah cinta dua remaja yang mengidap penyakit serius, yaitu yaitu Hazel Grace Lancaster dan Augustus Waters yang sama-sama mengidap kanker.
The Fault in Our Stars adalah kisah yang penuh emosi tentang cinta, kematian, dan menemukan makna dalam hidup di tengah-tengah penderitaan. Novel ini menggambarkan kekuatan hubungan manusia dan betapa berharganya setiap momen yang kita miliki.
Sebagaimana novelnya, saat diadaptasi menjadi film, The Fault in Our juga mendapat sambutan positif.
Gone Girl
Novel karya Gillian Flynn sangat populer dan berhasil diadaptasi menjadi film yang menegangkan, yang disutradarai oleh David Fincher. Gone Girl adalah thriller psikologis yang mengisahkan kehidupan pasangan suami istri, Nick dan Amy Dunne, yang sedang mengalami masalah dalam pernikahan mereka.
Novel "Gone Girl" menawarkan twist dan plot yang mengguncang, mengeksplorasi tema-tema kebohongan, penipuan, dan ketidakmampuan kita untuk sepenuhnya mengenal seseorang. Gillian Flynn membawa pembaca melalui lapisan-lapisan psikologis yang rumit dan membuat mereka terus menebak-nebak apa yang akan terjadi selanjutnya.
The Girl on the Train
Novel Thriller psikologis karya penulis Inggris Paula Hawkins ini terbit tahun 2015. Novel ini tentang perjalanan seorang wanita bernama Rachel Watson yang menggunakan kereta api untuk bepergian ke dan dari London setiap hari.
Novel ini mengeksplorasi tema seperti kebohongan, pengkhianatan, dan trauma, sambil memperlihatkan betapa pentingnya memahami persepsi subjektif dan ketidakpastian dalam mengungkap kebenaran.
The Girl on the Train mendapatkan popularitas yang tinggi saat diadaptasi menjadi film pada tahun 2016, dengan Emily Blunt memerankan peran utama sebagai Rachel Watson.
The Da Vinci Code
Novel trhiller karya Dan Brown ini mengisahkan petualangan seorang ahli simbolologi bernama Robert Langdon dan seorang kriptolog Prancis, Sophie Neveu. Cerita dimulai ketika Sophie menemukan kakeknya terbunuh di dalam Museum Louvre, Paris, dan menemukan pesan tersembunyi di sekitar mayatnya.
The Da Vinci Code menawarkan perpaduan antara kisah petualangan dan teka-teki misteri yang menggugah pikiran pembaca. Novel ini juga menggambarkan konflik antara kekuatan keagamaan dan keinginan manusia untuk menemukan kebenaran.
The Da Vinci Code diadaptasi menjadi film tahun 2006 dengan Tom Hanks bermain sebagai Rober Langdon. Film ini, sama seperti novelnya, dianggap kontroversial. Gereja Katolik Roma secara khusus menyampaikan kritikan keras dengan tudingan bahwa film ini berada di luar konteks penyembunyian selama dua ribu tahun terkait Piala Suci yang sebenarnya serta konsep bahwa Yesus Kristus dan Maria Magdalena menikah dan mereka memiliki seorang putri.
The Great Gatsby
Novel klasik karya F. Scott Fitzgerald ini pertama kali diterbitkan pada tahun 1925. Novel ini menggambarkan kehidupan sosial di Amerika Serikat pada era Roaring Twenties (era 1920-an yang penuh kemakmuran dan kebebasan pribadi) melalui sudut pandang tokoh utamanya, Jay Gatsby.
Novel ini telah beberapa kali diadaptasi menjadi film. Namun, yang paling terkenal adalah versi tahun 2013 yang disutradarai oleh Baz Luhrmann.
Novel-novel di atas sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, dan banyak yang jual di market place. Dijamin, Anda tidak akan rugi membeli novel-novel ini. Kisah-kisahnya masih terasa asyik walaupun dibaca beberapa kali.
Selamat membaca, dan selamat belajar menulis novel.
#serba8
#uripwid
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H