Lagi rame ngomongin Multiverse. Kalau bahasa dulu nyebutnya dunia paralel. Maksudnya, yang hidup di dunia itu bukan hanya kita, yang hidup di bumi, tapi ada kehidupan lain di tempat - entah nyebutnya planet atau apa - lain. Yang jelas, konon, secara paralel, ada sosok seperti kita di kehidupan lain itu.
Saya coba nanya si AI, 'apa itu dunia multiverse'. Jawaban seperti ini, 'Dunia multiverse adalah konsep dalam fisika dan kosmologi yang menyatakan bahwa ada lebih dari satu alam semesta atau realitas paralel di luar alam semesta yang kita kenal. Istilah "multiverse" berasal dari kata "multiple" yang berarti banyak, dan "universe" yang berarti alam semesta. Konsep ini telah menjadi subjek banyak spekulasi ilmiah, teori, dan fiksi ilmiah.'
Sekarang pun muncul film-film bertemakan dunia multiverse.
Anda tahu tidak? 20 tahun silam ada film action yang menggambarkan fenomena dunia multiverse tersebut. Padahal saat itu belum dikenal istilah dunia multiverse. Yang ada istilah yang saya sebutkan di awal, yaitu 'dunia paralel'. Penjelasan saya di paragraf pertama itu karena say teringat film tersebut. Padahal saya  menonton film tersebut 20 tahun yang lalu, tepatnya tahun 2001.
Judul filmnya 'THE ONE' dibintangi aktor yang lagi naik daun saat itu, Jet Li. Jet Li memang menjadi aktor favorit saya waktu itu. Semua film yang dia bintangi pasti saya tonton. Termasuk film 'The One'.
Kenapa saya tertarik menuliskan tentang film tersebut, padahal itu sudah lewat 20 tahun?
Jalan ceritanya.
Itu tadi, ceritanya tentang dunia yang paralel, alias multiverse kalau sekarang.
Plot 'The One' menawarkan premis yang menarik. Ceritanya berkisah tentang seorang pembunuh paralel, Gabriel Yulaw, yang berusaha membasmi versi dirinya yang ada di berbagai realitas alternatif untuk mendapatkan kekuatan dan keabadian tak terbatas. Tujuannya satu, dia menjadi satu-satunya yang ada di dunia.
Di film itu disebutkan bahwa dunia paralel itu tidak hanya dua, tapi banyak. Itu diperlihatkan di adegan saat Gabriel Yulaw, karena ambisinya, pergi ke beberapa dunia paralel untuk membunuh versi dirinya. Dia ingin menjadi satu-satunya, atau The One.
Namun, dia mendapat sandungan di bumi. Versi dirinya yang yang hidup di bumi, yang juga harus dia bunuh, Gabe Law, ternyata seorang polisi. Alih-alih dapat membunuhnya, bahkan si Gabe Law ini berusaha menghentikan ambisinya.
'The One' adalah sebuah film aksi fiksi ilmiah yang dibintangi oleh Jet Li, yang juga menghadirkan penampilan menawan dari aktor tersebut dalam peran ganda. Film ini disutradarai oleh James Wong dan dirilis pada tahun 2001. The One menawarkan konsep menarik tentang multiverse, dengan Jet Li memainkan dua karakter utama yang berasal dari realitas paralel.
Salah satu aspek yang menonjol dalam film ini adalah aksi Jet Li yang luar biasa. Dalam peran ganda sebagai Gabriel Yulaw dan Gabe Law, Jet Li menunjukkan keahliannya dalam pertarungan tangan kosong dan pertarungan menggunakan senjata. Aksi yang ditampilkan sangat dinamis dan energik, menghasilkan beberapa adegan pertarungan yang menegangkan dan menghibur.
Kalau Anda menonton film itu sekarang, mungkin Anda akan mengatakan ketinggalan zaman. Makluminya saja, film ini diproduksi 22 tahun silam. Tentu saja teknologinya tidak secanggih sekarang. Belum ada itu yang namanya AI, yang bisa mengubah wajah Harrison Ford di film Indiana Jones terbaru, menjadi kembali ke wajah saat doi usia 40 tahunan.
Yang mengagumi film 'The One' ini dari sisi ide cerita - terutama tentang konsep multiverse - dan kemampuan Jet Li yang berganda. Saya kagumi tekonologi saat fil diproduksi, yang menggambarkan duel Jet Li lawan Jet Li terlihat nyata.
Secara keseluruhan, The One adalah film aksi yang menghibur dengan aksi Jet Li yang spektakuler. Konsep multiverse yang menarik menambah keunikan film ini.
Namun, kelemahannya, jika Anda penggemar aksi Jet Li atau film dengan konsep fiksi ilmiah, Anda mungkin menikmati The One, tetapi bagi penonton yang mencari kedalaman emosional dan plot yang lebih kompleks, film ini mungkin tidak memberikan kesan yang kuat.
