Kesalahannya sepele, tidak tertulis huruf Y, sehingga seharusnya Yusro (kemudahan) tertulis Usro (kesulitan). Namun, yang sepele itu secara makna jadi sangat jauh berbeda, bahkan berlawanan arti.
Masih beruntung ada kalimat terjemahnya di bawahnya walaupun huruf-hurufnya kecil. Sehingga siapa pun yang membaca tahu bahwa itu adalah kesalahan tulis atau typo.
Lalu bagaimana supaya kita - sebagai penulis - dapat menghindari typo?
Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa kita lakukan untuk menghindari typo atau kesalahan dalam pengetikan:
Pastikan posisi duduk dan letak keyboard berada dalam posisi yang nyaman untuk membantu meminimalkan kesalahan ketik. Lelah karena duduk tidak nyaman, akan mengurangi fokus atau konsentrasi saat menulis.
Pelajari cara mengetik dengan benar. Kecepatan jari menekan keyboard memang sangat perlu, tapi kehati-hatian juga penting. Maka, dengan menguasai teknik mengetik yang baik/benar akan mencegah typo.
Setelah selesai mengetik, luangkan sedikit waktu untuk memeriksa kembali teks secara saksama dan perbaiki kesalahan ketik yang terdeteksi. Kalau perlu minta seseorang untuk membaca naskah Anda. kalau pun mau Anda sendiri yang memeriksa, beri jeda setelah selesai mengetik dengan membaca ulang, supaya lebih objektif.
Â
Gunakan perangkat lunak yang bisa membantu untuk memeriksa kesalahan ketik dan ejaan secara otomatis.
Beristirahat sejenak setelah mengetik dalam jangka waktu yang lama dapat membantu menghindari kelelahan yang bisa menyebabkan kesalahan ketik.
Jadi, typo artinya kesalahan pengetikan yang bisa disebabkan oleh berbagai macam hal seperti kurangnya perhatian dalam mengetik, kecepatan mengetik yang terlalu cepat, lelah, atau kurangnya pengecekan kembali setelah selesai mengetik.