Review buku
Judul: Bagaimana Saya Menulis
Penulis: M Alfan Alfian
Penerbit: PT. Penjuru Ilmu Sejati
ISBN: 978-602-0967-06-6
Tahun terbit: cetakan I, 2016
Tebal: 212 halaman
Memang beda kalau mendengar atau membaca sesuatu hal disampaikan oleh pakarnya langsung. Apa yang disampaikannya daging semua. Semuanya matang, gak ada yang setengah-setengah.
Seperti buku yang saya review ini. Buku yang berjudul 'Bagaimana Saya Menulis' ini ditulis oleh M. Alfan Alfian. Sebagaimana bunyi teks di cover buku 'Pengalaman dan Tips Menulis Opini/Esai di Media Massa', buku ini memang ditulis berdasarkan pengalaman penulisnya selama puluhan tahun menulis di media massa.
Emang siapa M. Alfan Alfian?
Beliau - sebagaimana tertulis di keterangan Tentang Penulis di akhir buku - adalah dosen Pascasarjana di sebuah Universitas, pengurus teras di organisasi pemuda, pengurus pusat Muhammadiyah, dan banyak lagi jabatan lainnya. Â Namun yang terpenting, yang ada korelasinya dengan isi buku ini, beliau seorang penulis dan kolomnis di beberapa media cetak nasional.
Pengalaman menulis beliau bukan kaleng-kaleng. Beliau telah menulis sejak mahasiswa pada tahun 1990-an. Sampai saat ini beliau telah menulis ribuan artikel. Saya tidak salah nulis, ya. RIBUAN artikel, yang tersebar di berbagai media massa, baik koran, majalah, jurnal ilmiah dan populer. Beliau pun sudah menulis beberapa buku, termasuk novel.
Yakinlah, buku ini isinya pasti berbobot. Orang yang tulisan-tulisannya sudah dimuat di media nasional pastilah sudah di level dewa skil menulisnya. Jadi, tulisannya pasti berisi dan enak dibaca. Dan itu yang saya rasakan saat membaca buku ini.
Menariknya, buku ini ditulis dalam format tanya jawab. Sehingga seolah kita mendengarkan M. Alfan Alfian sedang menjelaskan pengalaman dan proses kreatifnya saat menulis. Dengan format itu, penjelasannya jadi to the point, alias tidak bertele-tele.
Dalam tanya jawab itu, penulis menjelaskan ada 13 tips penting bagaimana menulis artikel di media massa. Ketiga belas tips itu adalah:
1. Tak ada penulis yang pemula atau bukan pemula, penulis adalah penulis.
2. Tulislah apa saja, dan terus menulis.
3. Banyak-banyaklah diskusi dan mencatat hal-hal yang menarik.
4. Hilangkan mitos, lakukan objektivikasi.
5. Bikinlah tulisan Anda semenarik mungkin.
6. Pakailah bahasa yang sederhana dan hidup.
7. Tulisan harus logis-rasional.
8. Tidak Provokatif, menebar kebencian.
9. Harus asli (otentik).
10. Gunakan bahasa santun, wajar, dan tidak berlebihan.
11. Harus berempati dan tidak terasa menggurui.
12. Â Hindari menulis gaya makalah.
13. Gagasan atau pesan harus tergambar.
Tentu saja isi buku tidak melulu membahas 13 tips di atas. Tapi ilmu-ilmu menulis lainnya, seperti apa itu esai, opini, artikel, disertai contoh-contoh tulisan beliau yang pernah dimuat di media massa.
Juga berisi pengalaman-pengalaman penulis selama berkiprah di arena tulis-menulis. Seperti bagaimana kiat supaya tulisan diterima dan dimuat, apa saja yang membuat naskah ditolak, bagaimana mencari inspirasi dari peristiwa yang terjadi, dan sebagainya.
Termasuk kehidupan atau sikap beliau tentang buku. Tentang ini ditulis di bab khusus dengan judul 'Seandainya Buku Bisa Dimakan' (hal. 97). Menurut beliau, 'buku akan membuat kita berpengalaman. Dengan buku kita bisa membuka jandela dunia. Nilai buku melebihi Emas'.
'Walaupun begitu, memilih buku juga penting. Kita tetap harus kritis dan bijak terhadap buku. Kita harus tahu kebutuhan kita apa. Sehingga dapat mengabaikan buku-buku yang tidak memenuhi kebutuhan kita.' Demikian nasihat beliau.
Disertakannya artikel-artikel Penulis yang pernah dimuat di media massa, membuat saya - saat membaca buku ini - merasa sedang belajar menulis dengan membaca.
Saya tidak menemukan kekurangan dari buku ini. Saya malah merekomendasikan kepada Anda yang ingin meningkatkan skil menulisnya, untuk membaca buku ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H