Jadilah Tim
Untuk anak-anak yang kesulitan mempelajari pengelolaan emosi, konsistensi adalah kuncinya. "Sangat penting bagi orang tua, kakek nenek, guru, dan pengasuh lainnya untuk bekerja sama mengatasi masalah pengaturan diri anak," kata Lochman. "Duduklah untuk mengobrol dan rencanakan pendekatan terkoordinasi untuk menangani perilaku anak."
Sesuaikan Harapan Kita
"Jangan berharap anak-anak berperilaku sempurna, terutama jika mereka benar-benar takut atau stres," kata Cole. Saat mereka takut atau cemas (misalnya waktu divaksinasi atau berada di kelas  untuk pertama kali), mereka mungkin tidak dapat mengakses keterampilan pengaturan diri yang mereka gunakan dalam situasi berisiko rendah. "Dalam situasi yang sangat menegangkan, anak-anak membutuhkan lebih banyak dukungan orang dewasa," katanya.
Selalu Optimis
Sebagian besar anak-anak belajar mengelola perasaan pada saat mereka berada di sekolah dasar. Tapi itu tidak berarti perkembangan emosional mereka selesai. Fungsi eksekutif --- keterampilan seperti perencanaan, pengorganisasian, dan pemecahan masalah --- terus berkembang hingga menjelang dewasa. Saat kita merasa frustrasi dengan perilaku anak kita, ingatlah bahwa pengaturan emosi membutuhkan waktu.
Demikian, semoga kita menerapkannya pada anak-anak kita. Sehingga mereka kelak mampu mengelola emosinya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI