Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Cawe-cawe Pak Jokowi

8 Mei 2023   06:00 Diperbarui: 8 Mei 2023   06:23 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jokowi dan 6 Ketum parpol/sumber: fajar


Menurut hukum fiqh salat, jika seorang Muslim salat dengan memakai kaos oblong dan sarung yang sudah dua minggu tidak dicuci, salatnya tetap sah karena sudah menutupi aurat. Namun, kalau dilihat secara etika (akhlak), apakah pantas kalau beribadah, menghadap Allah Yang Maha Kuasa dengan berpakaian seperti itu?

Sepertinya semua akan menjawab tidak pantas. Karena sudah selayaknya kalau salat itu menggunakan pakaian yang bagus, bersih, dan sebaiknya harum.

Jadi, saat kita melakukan sesuatu jangan hanya melihat dari sisi hukum normatif. Tetapi juga harus melihat etis tidaknya, atau pantas tidaknya.

Apa yang kita lakukan harus benar secara hukum - hukum syar'i dan hukum normatif - juga harus benar secara etika, moral, atau atau akhlak.

Lho, apa hubungannya kalimat di atas dengan judul artikel?

Jadi begini, dua hari ini acara News dan Talk Show beberapa stasiun TV diramaikan oleh berita Pertemuan Presiden Jokowi dengan beberapa Ketua Umum Partai Politik. Berbagai tanggapan muncul dari para tokoh, pengamatan politik, dan aktivis parpol.

Yang menjadi pemicu ramainya tanggapan atas pertemuan tersebut adalah karena acara yang digelar di Istana Merdeka, Jakarta Pusat pada Selasa malam, 2 Mei, itu hanya dihadiri oleh PDIP, Golkar, Gerindra, PKB, PAN dan PPP. Dan tidak mengundang partai Nasdem. Padahal partai Nasdem masih tercatat sebagai pendukung Jokowi - Ma'ruf Aming.

Tidak diundangnya partai Nasdem ini mengundang kecurigaan publik bahwa pertemuan itu membicarakan masalah Capres. Karena, sebagaimana kita tahu, Nasdem sudah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai Capres-nya di Pemilu 2024 nanti.

Pak Jokowi pun menepis tudingan bahwa dia ikut campur atau cawe-cawe dalam pemilihan Capres maupun cawapres di Pilpres 2024. 

Jokowi menegaskan pertemuan beberapa hari lalu tersebut merupakan ajang diskusi politik.
"Cawe-cawe? He..he..he.. bukan cawe-cawe. Itu diskusi aja kok, kok cawe-cawe. Diskusi, saya tadi sudah sampaikan saya ini kan juga pejabat politik. Saya bukan cawe-cawe," kata Pak Jokowi di Sarinah, Jakarta Pusat, saat ditanya wartawan, Kamis 4 Mei kemarin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun