Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Al-Quran Bicara Butterfly Effect

3 Mei 2023   06:00 Diperbarui: 3 Mei 2023   06:19 746
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi efek kupu-kupu/sumber: bibliotikacom

Ceritanya, suatu ketika dia tak memiliki judul untuk ceramahnya dalam pertemuan ke-139 American Association for the Advancement of Science tahun 1972. Rekannya, Philip Merilees, memberi saran judul 'Does the flap of a butterfly's wings in Brazil set off a tornado in Texas?' (Apakah kepakan sayap kupu-kupu di Brasil menyulut angin ribut di Texas?)

Istilah Butterfly Effect semula memang lahir dari pengamatan ahli meteorologi soal cuaca. Namun, konsep ini kemudian diadopsi dalam bidang lain, seperti psikologi, sejarah, atau bisnis.

Jadi, bisa disimpulkan bahwa sekecil apapun perubahan yang terjadi pada suatu sistem, dapat menimbulkan efek besar bagi seseorang. Sama seperti dalam aspek kehidupan, seseorang dapat melakukan hal kecil yang dapat berdampak baik ataupun berdampak buruk.

Butterfly Effect atau efek kupu-kupu ini memberi pelajaran kepada kita untuk lebih berhati-hati dalam bertindak dan mengambil keputusan. Karena - bagi seorang Muslim - akibat atau efek sebuah keputusan atau tindakan, sekecil apa pun akan menghasilkan konsekuensi yang harus kita terima di dunia dan di akhirat.

Lima belas abad silam konsep ini sudah dijelaskan dalam Al-Quran. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

"Siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah, dia akan melihat (balasan)-nya. Dan siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah, dia akan melihat (balasan)-nya." (QS. Az-Zalzalah [99]: 7-8)

M. Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Mishbah Jilid 15 mengutarakan, kata 'zarrah' yang digunakan pada ayat ini sebenarnya untuk menggambarkan sesuatu yang paling kecil, seperti atom atau debu.

Melalui ayat ini, Allah SWT menjelaskan ke-Mahaadilan-Nya terhadap semua manusia. Setiap perbuatan yang dilakukan manusia, meski sedikit atau kecil, akan menerima balasannya.

Seseorang yang menganggap perbuatan baiknya tak seberapa, tapi di mata Allah SWT hal sekecil itu tetap memberikan pahala bagi si pelaku. Begitu pula dengan orang yang meremehkan perbuatan jahat atau kejinya, di mata Allah itu tetaplah dosa yang mampu memasukkan pelakunya ke neraka.

Maka, jangan anggap remeh sekecil apa pun perbuatan menyakiti orang lain. Karena bisa jadi perbuatan jahat yang kita lakukan sekecil kepakkan sayap kupu-kupu, tetapi efeknya menghasilkan dosa sedahsyat badai tornado.

#uripwid

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun