Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pohon-pohon Besi Mengancam Kota Kita

29 April 2023   17:43 Diperbarui: 29 April 2023   17:45 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan saya yakin, ke depannya, karena bisnis penyedia jasa internet cukup menjanjikan, tidak menutup kemungkinan provider-provider baru bermunculan. Dan tiang-tiang yang harus dipasang pun semakin bertambah.

Untuk lebih jelasnya saya sertakan foto tiang-tiang provider yang dipasang di tiga lokasi, di wilayah Kota Tasikmalaya. Saya sendiri tidak tahu ada berapa provider internet di Kota Tasikmalaya. Kalau dilihat dari foto-foto tersebut mungkin tidak terlalu terlihat semrawut karena baru ada 5 tiang (5 provider). Tapi bayangkan kalau ada 10 atau lebih provider.

Penampakkan pemasangan tiang yg semrawut/dokpri
Penampakkan pemasangan tiang yg semrawut/dokpri

Penampakkan pemasangan tiang di lokasi ketiga/dokpri
Penampakkan pemasangan tiang di lokasi ketiga/dokpri


Dan tentu saja, sebagaimana saya tuliskan di atas, yang bisnis di bidang privider internet ini akan bertambah terus bertambah. Sehingga bertambah juga tiang yang harus dipasang. Sangat mungkin 3 - 4 tahun ke depan di 3 lokasi yang ada di foto, jumlahnya tiangnya akan bertambah. Karena saya pernah melihat satu lokasi di kota Cimahi yang di situ terpasang tiang lebih dari 10 tiang. Sayang, saat itu saya tidak memfotonya.

Yang saya tidak mengerti, mengapa tidak diatur - oleh pemerintah tentunya - satu tiang bisa digunakan bersama oleh 4-5 provider. Kenapa satu provider harus satu tiang?

Hal tersebut saya tanyakan ke pihak provider yang mendatangi saya. Dan jawaban mereka sama, 'Tidak tahu, karena mereka hanya petugas lapangan'. Bukan pihak pengambil keputusan.

Saya, dan warga perumahan, menolak karena selain tidak enak dilihat (semrawut), juga ada potensi bahaya. Misalnya tiang roboh.

Selain masalah tiang, masalah yang timbul karena banyaknya provider ini juga adalah masalah kabel. Kabel jaringan internet yang melintang tak beraturan menjadi pemandangan yan tak mengenakkan, selain tentu juga ada potensi bahaya. Seperti kabel putus, merosot, dan lain-lain.

Sayang saya tidak sempat memfoto jaringan kabel internet yang melintang tak beraturan. Kalau Anda sedang di jalan coba saja sekali-sekali melihat ke atas.

Saya tulis problem tersebut di sini, karena saya yakin terjadi juga di kota-kota lain. Terutama kota besar. Dengan harapan ada pihak terkait dengan permasalahan ini yang membacanya, sehingga segera bertindak mencari solusi terbaik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun