Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Menyikapi Perbedaan Penetapan 1 Syawal

18 April 2023   16:10 Diperbarui: 18 April 2023   16:08 1936
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi pemantauan hilal/sumber: prambors

Telah dijelaskan di atas masing-masing menggunakan metode yang dibenarkan oleh agama. Jadi keputusan keduanya dapat diikuti. Anda dapat melaksanakan salat Iedul Fitri hari Jumat atau Sabtu. Tidak perlu perbedaan ini dibesar-besarkan atau dijadikan bahan pertentangan.

Bagi warga Muhammadiyah, jelas harus mengikuti keputusan organisasinya. Begitupun warga NU. Dan bagi Muslim yang secara organisasi tidak terikat kepada kedua ormas itu, dapat mengikuti keputusan pemerintah (ulul amri).

Allah Swt berfirman,

"Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nabi Muhammad) serta ululamri (pemegang kekuasaan) di antara kamu." (QS. An-Nisa: 59)

Menurut para ahli tafsir, ulul amri berarti ulama, ahli fikih, atau penguasa. Mekanisme penetapan awal Ramadan dan Syawal dilakukan oleh pemerintah dengan melibatkan para ulama dan ahli fikih. Seorang muslim tidak boleh menentukan awal Ramadan dan Syawal berdasarkan kehendaknya sendiri karena harus merujuk pada ulama yang memegang otoritas dalam persoalan ini. Allah Swt. berfirman,

"Maka, bertanyalah kepada orang yang berilmu jika kamu tidak mengetahui." (QS. Al-Anbiya: 7)

Mengutamakan Kebersamaan dalam Beragama

Pilihan kita selaku Muslim yang tidak terikat kedua organisasi, Muhammadiyah dan NU, hendaknya didasarkan atas pilihan yang mengutamakan kebersamaan (i'tilaf),bukan mencari-cari kenyamanan semata (tatabbu' al-rukhash wa al-hiyal), dan tidak cenderung memperbesar perbedaan pendapat (ikhtilaf).

Jadi silahkan, Anda mau lebaran Jumat atau Sabtu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun