Lebaran adalah momen yang ditunggu-tunggu oleh umat Muslim di seluruh dunia. Berada di akhir, setelah sebulan berlelah-lelah berjuang menahan lapar dan minum, membuat lebaran dijadikan momen bersyukur. Bahkan tak jarang secara berlebihan, seolah merayakan kemenangan.
Memang kita diperintahkan untuk bergembira di hari lebaran. Tidaklah berlebihan jika istilah Hari Raya digunakan sebagai kata ganti untuk idul fitri.
Rasulullah SAW telah menegaskan bahwa pada hari ini umat Muslim dianjurkan untuk bergembira. Dalam salah satu hadits dijelaskan,
Diriwayatkan dari sahabat Anas, ia berkata, 'Sekali waktu Nabi SAW datang di Madinah, di sana penduduknya sedang bersuka ria selama dua hari. Lalu Nabi bertanya 'Hari apakah ini (sehingga penduduk Madinah bersuka ria)?. Mereka menjawab, 'Dulu semasa zaman jahiliah pada dua hari ini kami selalu bersuka ria.' Kemudian Rasulullah SAW bersabda, 'Sesungguhnya Allah SWT telah menggantikannya dalam Islam dengan dua hari yang lebih baik dan lebih mulia, yaitu hari raya kurban (Idul Adha) dan hari raya fitri (Idul Fitri),"Â (HR. Abu Daud)
Memang sudah selayaknya kita bersuka ria di hari Iedul Fitri, tanpa harus berlebihan. Dan dianjurkan juga oleh Rasulullah Saw untuk memakai pakain terbaik. Sebagaimana hadis berikut.
"Diriwayatkan dari Al-Hasan bin Ali RA, ia berkata, 'Rasulullah SAW telah memerintahkan kami pada dua hari raya agar memakai pakaian terbaik yang kami temukan."Â (HR Al-Baihaqi dan Al-Hakim).
Jadi sifatnya anjuran atau disunahkan di hari raya kita menggunakan pakaian terbaik. Walaupun kemudian dipahami oleh sebagia besar kaum Muslimin, bahwa pakaian terbaik itu harus yang baru. Maka kemudian muncullah istilan 'baju lebaran'.
Adanya keinginan - yang seolah keharusan - menggunakan baju lebaran ini, tentu saja ditangkap peluangnya oleh mereka yang bisnis di bidang ini. Dari mulai desainer, produsen (konveksi), atau mall-mall yang mengadakan program diskon khusus atau obral. Sehingga, kesan baju lebaran harus baju baru akan terus melekat dalam persepsi kaum Muslimin.
Namun pertanyaannya, perlukah membeli baju baru untuk lebaran?
Menjawab pertanyaan tersebut, Buya Yahya mengatakan, membeli baju baru saat Hari Raya Idul Fitri hukumnya tidaklah wajib. Pasalnya membeli baju baru ini merupakan tradisi atau kebiasaan yang orang-orang lakukan saat lebaran.
"Anjuran menggunakan baju baru, baju yang bagus itu memang ada. Bukan anjuran, itu kebiasaan orang di hari raya," ucap Buya Yahya dalam video di kanal YouTube Al Bahjah TV.
Maka, jawaban pertanyaan di atas dikembalikan kepada masing-masing orang. Kalau ada dananya, membeli baju baru tidak masalah. Bahkan untuk hal-hal tertentu sebuah kebaikan. Misalnya diberikan kepada anak-anak sebagai hadiah karena telah melaksanakan puasa selama sebulan. Tetapi kalau memang tidak ada dana untuk membeli baju lebaran, maka jangan memaksakan.
Kalaupun akan membeli baju lebaran, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat memilih baju lebaran yang tepat. Seperti kepantasan dari sisi model dan warna, kenyamanan saat dikenakan, dan sesuaikan dengan budget yang dimiliki.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H