Kebanyakan Al-Quran menerjemahkan penggantian di atas adalah proses regenerasi, bukan pemusnahan total. Padahal kalau mempelajari dan memahami ayat-ayat yang lain, jelas sekali bahwa penggantian di atas adalah pemusnahan total.
Di surat An-Nisa ayat 133, Allah swt berfirman
"Jika dia kehendaki, Dia akan memusnahkan kalian wahai sekalian manusia, dan Dia datangkan (makhluk) yang selain manusia."
Jelas sekali, yang dimaksud oleh Allah swt adalah pemusnahan total, karena kaum penggantinya berbeda (lain) dengan kaum yang digantikan.
Untuk lebih jelas lagi, kita pelajari juga surat Ibrahim ayat ke-19. Allah swt berfirman,
"Jika Dia kehendaki, Dia akan memusnahkan kalian dan Dia datangkan makhluk baru."
Konteks ketiga ayat Al-Quran di atas adalah peringatan atau ancaman Allah swt kepada manusia, dengan contoh peristiwa pemusnahan yang pernah terjadi (kama) di masa lalu. Jadi, peristiwa pemusnahan total dan penggantian itu benar-benar terjadi dahulu pada kaum bukan manusia, dan penggantinya adalah manusia.
Tentu saja yang dimaksud kaum bukan manusia (yang dimusnahkan) itu bukan golongan jin. Karena sampai sekarang jin masih ada.
Kalau dihubungkan dengan artikel sebelumnya yang menjelaskan kaum Nabi Adam sudah bertani dan beternak. Bisa saja kaum yang dimusnahkan dan digantikan itu adalah kaum yang hidupnya masih nomaden (berpindah-pindah) dan berburu untuk mendapatkan sumber makanannya.
Hal di atas disinggung oleh Yuval Noah Harari dalam buku best seller-nya, 'Sapiens'. Dia menulis di halaman 47 sebagai berikut,
"10.000 tahun yang lalu Sapiens hidup sebagai petani dan penggembala. Puluhan ribu tahun yang lalu, berburu dan mengumpulkan makanan."