Setiap kita pasti menginginkan selalu mendapatkan keselamatan, keberuntungan, kesehatan, dan kebaikan-kebaikan lainnya. Bahkan kalau bisa, setiap detik dari 24 jam kehidupannya sehari-semalam, selalu mendapatkan kebaikan.
Banyak cara dilakukan manusia untuk mendapatkan kebaikan dalam hidupnya. Ada yang mengandalkan kekayaannya untuk mendapatkan kebaikan. Ada pula yang mengandalkan jabatan atau kekuasaan yang didudukinya. Padahal ada satu cara sederhana, dan itu cara yang jitu (pasti) untuk mendapatkan kebaikan. Saya namai cara jitu tersebut dengan 'Cermin Kebaikan'.
Anda pasti tahu cermin, kan?
Pasti tahu. Bahkan setiap hari Anda pasti menggunakannya. Terutama setelah mandi dan kemudian berhias. Karena sering dilakukan maka Anda, dan kita semua, sudah tidak lagi merasa ada yang unik dari cermin. Padahal dahulu, saat pertama ditemukan, manusia merasa heran dan takjub. Cermin bisa memantulkan (memperlihatkan kembali) apa pun yang terjadi di depannya.
Ternyata kebaikan pun seperti cermin. Memantulkan atau mengembalikan apa yang dia dapat. Sebuah buku kita letakkan di depan cermin, maka cermin akan memperlihatkan kembali buku tersebut. Apa pun yang diperlihatkan (diberikan) pada cermin, maka cermin akan mengembalikannya.
Begitupun kebaikan. Apa pun bentuk kebaikan yang dilakukan, maka kebaikan itu akan dikembalikan. Dikembalikan kepada siapa? Tentu saja kepada orang yang melakukan kebaikan tersebut.
Konsep Cermin Kebaikan ini dijelaskan oleh Allah swt melalui firman-Nya di ayat ke-60 surat Ar-Rahman.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
"Adakah balasan kebaikan selain kebaikan (pula)?"
Ayat di atas berisi pertanyaan Allah Swt, yang secara tidak langsung Allah swt menyampaikan bahwa tidak ada balasan untuk sebuah kebaikan kecuali kebaikan lagi.