Menurut pihak tersebut, Syaikh Prof. DR. Wahbah az-Zuhaili -- secara tekstual -- menyebutkan bahwa Habil adalah seorang penggembala, dan Qabil seorang petani.
Mereka (pihak yang menganggap Nabi Adam bukan manusia pertama) berpendapat, kalau sudah mampu menggembala ternak dan bertani, berarti saat itu sudah era (generasi) kesekian dari perkembangan manusia di bumi. Bukan generasi pertama lagi.
Karena generasi pertama manusia di bumi, sebagaimana kita ketahui, hidupnya masih nomaden (tidak menetap), dan berburu untuk memenuhi kebutuhan pangannya. Sebagaimana dijelaskan sebuah artikel yang ada di Kompas online tanggal 01/11/2022. Di artikel tersebut disebutkan,
'Pada zaman praaksara, pola hidup yang dilakukan manusia purba tentu sangat berbeda dengan manusia zaman sekarang, termasuk mengenai tempat tinggal. Pola kehidupan manusia purba pada masa itu disebut dengan nomaden. Nomaden adalah cara hidup dengan berpindah-pindah ke suatu tempat lain secara berkesinambungan. Pola hidup nomaden ini sudah mulai dilakukan sejak Zaman Paleolitikum (Batu Tua). Alasan manusia purba melakukan nomaden adalah karena kehidupan mereka yang masih sangat sederhana dan keterbatasan kemampuan. Pola kehidupan berpindah-pindah tempat tinggal ini berlangsung cukup lama sebelum akhirnya manusia purba mulai hidup menetap pada Zaman Neolitikum.'
Dengan demikian, manusia purba tidak (atau belum) bertani maupun beternak, sebagaimana yang dilakukan Qabil dan Habil.
Wallahu'alam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H