Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

"Ibu Mega, Hadir di Pengajian itu Ibarat Kita Mengecas Baterai HP"

23 Februari 2023   09:13 Diperbarui: 23 Februari 2023   09:15 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto Ibu Megawati saat pidato/sumber: vivanews

Untuk kesekian kalinya Ibu Megawati Soekarno Putri melontarkan kalimat-kalimat yang membuat heboh dunia maya. Terutama netizen dari kelompok emak-emak. Karena kali ini, satu-satunya politisi perempuan berusia lanjut itu menyindir ibu-ibu yang suka pergi ke acara pengajian atau majelis ta'lim.

Sindiran ibu Megawati tersebut diungkapkan pada saat beliau berpidato di The Opus Grand Ballroom, Jakarta pada acara Gerakan Semesta Berencana Mencegah Stunting, Kekerasan Seksual pada Anak dan Perempuan, Kekerasan dalam Rumah Tangga, serta Mengantisipasi Bencana.

"Saya ngeliat ibu-ibu tuh ya maaf ya, sekarang kayaknya budayanya beribu maaf, kenapa toh seneng banget ikut pengajian ya. Maaf beribu-ribu maaf, saya sampe mikir gitu, iki pengajian ki sampai kapan toh yo, anake arep dikapakke (ini pengajian sampai kapan, anaknya mau diapain)?" Demikian sindiran yang disampaikan Ibu Megawati.

Kalau dihubungkan dengan tema acara, yang beliau hadiri saat itu. Ibu Megawati sepetinya sedang mempersoalkan problem-problem pada anak karena seringnya ditinggal ibu-ibu mereka ke pengajian.

Sepintas memang ada korelasinya, ibu hadir di pengajian dan anak dtinggal di rumah. Tapi pertanyaannya, berapa jam, sih, si ibu hadir di pengajian (meninggalkan anak)? Dan apakah si ibu ikut pengajiannya setiap hari?

Tentu jawaban kedua pertanyaan tersebut 'tidak'. Sepengetahuan penulis, di perumahan saya tinggal, pengajian khusus ibu-ibu hanya satu hari, tiap jum'at sore. Ada juga pengajian umum, setiap hari ahad bada subuh. Jadi kalau ikut kedua pengajian tersebut, si ibu hanya dua kali meninggalkan anak, dan itu pun rata-rata paling lama dua jam.

Jadi, terlalu berlebihan kalau Ibu Megawati menganggap kehadiran ibu-ibu di pengajian akan berdampak buruk pada anak.

Justru, dengan sering hadir di pengajian, ibu-ibu akan banyak mendapat manfaat, yang manfaatnya itu sangat berpengaruh baik pada perkembangan anak.

Pertama, si ibu akan bertambah ilmu (pengetahuan). Baik ilmu yang disampaikan si penceramah di pengajian tersebut, maupun ilmu dari ibu-ibu yang lain. Karena biasanya, sebelum dan sesudah acara pengajian terjadi obrolan antar ibu-ibu yang hadir.

Kedua, si ibu dapat bersilaturahim dengan ibu-ibu lain, yang selama ini mungkin ada yang jarang bertemu atau ada yang tidak pernah bertemu. Ada manfaat lain yang didapat si ibu dengan silaturahim tersebut.

Ketiga, si ibu akan bertambah iman. Ini jelas, ada dalilnya baik al-Quran maupun hadis Nabi. Bertambah iman (takwa) tentu saja akan berpengaruh positif saat mendidik anak. Penambahan iman ini akan mengembalikannya setelah terjadi pelemahan. Karena hadis Nabi menyebutkan bahwa iman itu kadang bertambah dan kadang berkurang.

Hadir di pengajian sebenarnya ibarat kita mengecas baterai HP kita karena sudah lowbat. Hati (iman) kita yang melemah akan dicas dengan ilmu, dengan silaturahim, dan dengan pahala dari Allah Swt.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun