Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Periode Kehidupan Manusia: Pasca Nabi Adam

17 Februari 2023   06:03 Diperbarui: 17 Februari 2023   06:21 891
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi kehidupan pasca Nabi Adam/sumber: republika

Ibnu Katsir dalam kitab Al-Bidayah wa An-Nihayah menuliskan bahwa Allah Swt menurunkan 104 lembaran (shuhuf), dan kepada Syits sebanyak 50 lembaran. Selanjutnya, menjelang Nabi Adam As meninggal, dia memberikan wasiat kepada Syits, dan mengajarkan ibadah dan syariat kepada Syits, siang dan malam.

Di kitab yang sama disebutkan pula bahwa setelah Nabi Adam As wafat, maka yang menanggung beban urusan kenabian setelahnya adalah Syits. Sehingga Syits ini termasuk Nabi, tetapi tidak termasuk 25 Nabi dan Rasul yang wajib diketahui.

Nabi kedua -- yang wajib diketahui oleh seorang Muslim -- setelah Nabi Adam As adalah Nabi Idris As. Dalam kitab Perjanjian Lama Nabi Idris ini disebut dengan nama Khanukh.

Nabi Idris As adalah keturunan kelima dari Syits, atau keturunan keenam Nabi Adam As. Silsilahnya adalah sebagai berikut, Idris As bin Yard bin Mahla'il bin Qanin bin Anusy bin Syits bin Adam As. Nama Nabi Idris As disebutkan dalam Al-Quran di surat Maryam ayat ke-56.

Di era Nabi Idris As, umat manusia sudah beradab dan berbudaya. Bahkan di kitab Al-Bidayah wa An-Nihayah disebutkan sejak zaman Mahla'il (kakeknya Nabi Idris As) kota-kota sudah dibangun, yaitu kota Babil dan kota Sus Al-Aqsha. Mahla'il disebutkan sebagai orang pertama yang menebang pohon di dunia.

Kebudayaan pun berkembang. Menurut Ibnu Ishaq, Nabi Idris lah manusia pertama yang menulis dengan pena. Hal ini ditunjukkan oleh hadis dari Muawiyah bin Al-Hakam, saat dia bertanya kepada Rasulullah tentang menulis dengan kerikil. Rasulullah Saw bersabda, 'Sesungguhnya dia (Idrsi) adalah nabi yang menulis dengan itu. Siapa saja yang tulisannya sesuai, maka itulah tulisannya.' (HR. Muslim no. 537, Abu Daud no. 930, An-Nasa'i no. 1218, dan Ahmad no. 2253)

Di ayat ke-57 surat Maryam, Allah Swt berfirman, "Dan Kami telah mengangkatnya (Nabi Idris As) ke martabat yang tinggi."

Maksudnya adalah Allah Swt telah memuliakan Nabi Idris As dengan mewafatkannya (mencabut nyawanya) di langit keempat.

Setelah Nabi Idris As wafat, umat manusia -- karena hawa nafsu dan godaan setan -- kembali banyak yang tidak menjalankan syariat yang diajarkan Nabi Idris As. Semakin lama semakin bertambah manusia yang sudah tidak lagi beribadah kepada Allah Swt. Sehingga kemudian Allah Swt menurunkan lagi seorang Nabi/Rasul, yaitu Nuh As.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun