Setiap manusia diberi potensi untuk berbuat benar atau berbuat salah. Kesalahan sering disesali, karena biasanya kesalahan dianggap sesuatu yang melenceng dari keinginan atau tujuan semula, dan itu dirasakan sebagai sebuah kerugian. Karena ketika kita melakukan satu kesalahan, maka ada beberapa kerugian. Selain rugi dana (uang) juga kita rugi dari sisi waktu.
Dalam menyikapi kesalahan, hal pertama yang harus disikapi oleh kita -- sebagai orang yang beriman -- adalah memahami bahwa itu bagian dari takdir atau sesuatu yang sudah diatur oleh-Nya. Karena kita meyakini bahwa tidak mungkin sesuatu terjadi di dunia ini tanpa kehendak-Nya, atau tanpa scenario-Nya.
Walaupun begitu, sebagai manusia yang memiliki sifat ego, kesalahaan selalu saja dianggap selalu sesuatu yang tidak diinginkan. Padahal, dari kesalahan itu kita biasanya jadi mengetahui bagaimana yang benar. Bahkan tidak jarang dari kesalahan yang terjadi tersebut kita mendapatkan ide baru atau sesuatu yang baru, yang tidak terpikirkan oleh kita sebelumnya.
Misalnya saat memposting sebuah tulisan di Kompasiana, dan ternyata ada beberapa kesalahan, baik secara tata bahasa, cara penulisan, maupun yang lainnya, karena ketidaktahuan kita, keterbatasan ilmu kita. Maka, saat ada yang mengoreksi, maka kita menjadi tahu kesalahan kita dan bagaimana seharusnya. Sehingga saat menulis berikutnya, kesalahan itu tidak akan terulang kembali.
Jadi, pelajarannya adalah, jangan terlalu takut salah. Selama kesalahan itu memang tidak disengaja, orang-orang bijak akan memahaminya. Hanya orang-orang berpikiran pendek yang apabila menemukan kesalahan orang lain, diijadikan bahan untuk merisak yang berbuat salah.
Jangan takut salah, karena dari kesalahan terkadang justru memunculkan sesuatu yang unik, yang tidak terpikirkan sebelumnya. Konon Menara Pisa di Italia, miringnya itu karena kesalahan desain.
Informasi yang baca dari beberapa sumber menyebutkan bahwa kemiringan Menara Pisa yang mulai dibangun tahun 1174 oleh Bonano Da Pisa itu terjadi karena Sang Arsitek melakukan kesalahan.
Kesalahannya adalah membangun menara dengan ketinggian mencapai 56 meter, tapi pondasi dibuat hanya tiga meter dalamnya. Akibatnya, di tengah pelaksanaan proyek, tanah di sekitar menara bergeser, sehingga Menara itu menjadi miring. Proyek pun dihentikan.
Setelah beberapa tahun, proyek pembangunan Menara tersebut dilanjutkan dengan tiga dari delapan tingkatnya dibangun vertical untuk mengubah titik gravitasi Menara yang telah melenceng hampir 5,1 meter dari desain semula.
Pembangunan Menara selesai tahun 1350. Namun Menara tersebut tetap miring sampai sekarang. Bahkan, kemiringannya selalu bertambah sekian milimeter setiap tahunnya.
Kalau menara Pisa bisa menjadi terkenal karena salah desain. Maka, siapa tahu kesalahan yang kita lakukan pun bisa membawa kita pada keberuntungan.
Oya, Anda tahu artis Ayu Ting Ting?
Konon, artis yang memiliki nama asli Ayu Rosmalina itu menjadi terkenal karena 'sesuatu yang salah' juga, lho.
Maksudnya?
Iya, dia terkenal gara-gara dapat (lagu) ALAMAT PALSU.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H