Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Fokus, Sumber Kekuatan

2 Februari 2023   06:00 Diperbarui: 2 Februari 2023   07:00 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Google vs Yahoo/sumber: curvearrocom


Kita sering membaca atau mendapat nasihat bahwa kalau ingin sukses maka kita harus FOKUS. Secara sederhananya fokus maksudnya memusatkan perhatian pada satu hal saja. Satu hal itu bisa berarti tujuan, keinginan, atau yang lainnya.

Kalau tidak fokus, maka (perhatian) kita akan kemana-mana, tidak jelas, sehingga hasilnya pun tidak maksimal.

Sebagai contoh fokus itu mengandung kekuatan walaupun sederhana adalah apa yang dilakukan Google.

Coba saja lihat tampilan situs Google. Apa yang Anda lihat? Kalau kita buka Google maka kita akan menemukan layar putih doang (alias kosong) dan ada kotak kecil di tengahnya untuk mencari sesuatu. Google fokus pada mesin pencarian. Hanya kotak kecil di tengah layar saja.

Namun, justru si kotak kecil ini jadi pavorit. Hampir setiap orang, di seluruh dunia, saat berselancar di dunia maya, pasti 'mampir' ke situsnya Google.

Saya yakin, siapa pun yang mencari informasi saat ini, dipastikan akan mencarinya di kotak kecil tersebut. Anak saya saja, yang masih SD (Sekolah Dasar) mencari jawaban PR (Pekerjaan Rumah)nya di Google.

Anda bisa bandingkan dengan tampilan Yahoo. Di Yahoo semua dijual, ketika kita buka Yahoo maka ada kotak pencarian, ada perkiraan cuaca, ada berita gosip artis, ada berita olahraga, ada informasi saham, buaaanyak sekali.

Ada cerita menarik antara Google dan Yahoo ini. Konon, di tahun 1998 Yahoo menolak membeli Google seharga $ 1Juta Dolar. Lalu, di tahun 2002 Yahoo menyadari kesalahannya,  dan ingin membeli Google seharga $ 3Miliar Dolar. Tapi Google menolak. Mereka mematok harga $ 5Miliar Dolar. Yahoo tidak mau (sanggup).

Tahun 2008 Yahoo menolak dibeli oleh Microsoft senilai $ 40Miliar Dolar. Entah karena ke-PD-an mungkin. Akibatnya, di tahun 2016 Yahoo mengalami bangkrut dan akhirnya dijual ke Verizon cuma seharga $ 4,6 Miliar Dolar.

Mengapa Yahoo kalah dan Google Menang?
Fokus!


Kasus ini pun menunjukkan bahwa banyak (ramai) belum tentu akan menang.

Orang yang membuka Google pasti niatnya mau mencari sesuatu, mau menggunakan mesin pencariannya. Tapi orang buka Yahoo tidak ada alasan khusus lagi setelah mesin pencarian mereka hasil kerjanya tidak bagus, kalau mencari sesuatu di Yahoo seringkali keluar web web yang tidak relevan.

Google menang, karena Fokus hanya kotak kecil pencari apa pun yang kita inginkan.

Jadi, masih tidak ingin tidak Fokus? 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun