Perayaan Maulid Nabi memang tidak pernah dilakukan di zaman Rasulullah Saw masih hidup (bagaimana mau dilaksanakan, toh beliau belum meninggal). Juga tidak pernah dilakukan di masa para sahabat, setelah beliau meninggal.
Namun, apakah kemudian setiap hal yang tidak dilakukan Rasulullah Saw dan juga para sahabatnya, lalu sekarang dilakukan, merupakan sesuatu yang salah (baca bidah)?
Saya kira tidak sesederhana itu memahami konsep bidah. Pun, pasti ada alasannya mengapa ulama-ulama dahulu menyelenggarakan perayaan Maulid Nabi.
Masih banyak isu yang kalau tidak bijak dalam berdakwah (dakwah yang salah) akan memancing kemarahan umat Islam. Kalau dibiarkan, akan semakin menjelekkan Islam -- khususnya di mata non Muslim -- bahwa Islam itu tidak Rahmatan Lil 'Alamin, dan pemeluknya tidak saling ber-Ukhuwah Islamiyah.
Semoga saja tidak terjadi lagi kasus-kasus seperti di atas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H