- Based true story
Tahun 1999 saya punya teman kuliah, tapi beda jurusan. Teman saya itu orang Cirebon. Dia punya kenalan seorang mahasiswi Unpad (Universitas Padjajaran Bandung) yang berasal dari Lampung, sebut saja namanya Melati (tentu bukan nama sebenarnya).
Saya tidak tahu bagaimana teman saya itu bisa berkenalan dengan Melati. Namun, tiba-tiba saja di suatu hari, teman saya itu mengatakan kepada saya dan teman-temannya yang lain, bahwa akan dia akan segera menikahi Melati. Saya dan teman-teman yang lain tentu saja men-support-nya.
Beberapa hari kemudian dia pun berangkat ke Lampung untuk menemui orangtua Melati. Saya tidak bisa ikut mengantar saat itu.
Namun, entah apa yang terjadi. Setelah teman saya itu silaturrahim ke orangtua Melati di Lampung, ternyata ada sesuatu yang terjadi. Sesuatu yang istimewa dan unik bagi saya.
Rupanya Melati itu punya kakak perempuan yang belum menikah. Entah apa yang didiskusikan di keluarga mereka, sehingga kemudian Melati mengalah dan merelakan teman saya itu untuk menjadi suami kakaknya.
Keputusan keluarga Melati itu pun disampaikan ke teman saya. Semula ada kebingungan melanda teman saya itu. Dia pun mengajak saya dan teman-teman yang lainnya untuk berdiskusi, membicarakan hal tersebut. Setelah berdiskusi, teman saya itu setuju menerima keputusan keluarga Melati, untuk menikahi kakak Melati.
Beberapa bulan kemudian, pernikahan teman saya dengan kakaknya Melati pun berlangsung di Lampung. Saya pun waktu ikut serta mengantar. Dan, itu pengalaman saya pertama menginjak tanah Sumatra.
Jodoh memang rahasia Allah Swt. Kita tidak bisa memaksa kalau bukan jodoh, dan juga tak bisa menolak kalau itu memang jodoh kita. Seperti yang dialami teman saya ini. Berniat menikahi Melati, jadinya menikah dengan kakaknya. Pernikahan mereka pun harmonis, dan dikaruniai beberapa anak.
Beberapa tahun kemudian Melati pun menikah, kebetulan pula, dengan seseorang yang saya kenal. Keluarga mereka pun harmonis, sekarang tinggal di Lampung.
Percayalah! Allah, Yang Maha Pencipta, sudah mempersiapkan seseorang yang terbaik untuk kita, sebagai jodoh kita. Bahkan, jauh sebelum kita lahir dari Rahim ibu kita, Dia telah menetapkan siapa jodoh kita.
Yang terpenting sekarang adalah bagaimana kita bersikap, lalu memantaskan diri, sehingga saat jodoh kita itu datang dan bertemu dengan kita, kita sudah siap.
Kisah di atas adalah kisah nyata, satu dari tiga pengalaman saya sendiri, yang membuktikan bahwa jodoh seorang manusia itu hak Allah yang memilihkannya. Insya Allah dua pengalaman lainnya akan tulis segera.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H