Cukup memahami 3 Asmaul Husna untuk tenang menghadapi musibah.
Tentu saja saya menulis ini ditujukan untuk Anda yang beragama Islam. Namun, tidak menutup untuk Anda yang non-Muslim untuk mendapatkan hikmah dari apa yang saya tulis ini, sepanjang Anda meyakini Tuhan Anda pun memiliki sifat yang sama dengan 3 Asmaul Husna yang akan saya Bahas.
Selain itu, objek yang tulis pun - musibah - adalah sesuatu yang umum. Musibah bisa menimpa siapa saja, apa pun agamanya. Kaya atau miskin, anak-anak atau orang tua, pejabat atau rakyat biasa, semuanya tidak akan luput dari yang namanya musibah.
Sudah menjadi sifat manusia untuk selalu menghindari musibah. Atau Setidaknya, saat dapat musibah, dapat segera melewati, atau diberi ketenangan saat menerimanya.
Setiap Muslim sudah mengimani bahwa Allah swt memiliki 99 nama yang dikenal dengan Asmaul Husna. Nama-nama Allah tersebut menunjukkannya sifat yang dimiliki-Nya.
Dari 99 nama Allah (Asmaul Husna) Kita cukup memahami dan meyakini 3 saja. Yaitu Ar-Rahman (Allah Maha Penyayang), Â Al-'Adil (Allah Maha Adil), dan Al-'Alim (Allah Maha Mengetahui).
Pertama yang harus kita yakini adalah Allah Maha Penyayang. Artinya mustahil atau tidak mungkin Allah berbuat kepada makhluk-Nya (manusia) sesuatu yang berlawanan dengan sifat Maha Penyayang. Seperti, menyakiti, memberi kesusahan, mempersulit hidup, dan lain-lain. Saat Allah memberi musibah kepada kita, itu bukan berarti Allah memberi kesulitan pada kita. Tetapi itu masih dalam lingkup Allah Maha Penyayang (Ar-Rahman). Keterbatasan kita saja yang belum dapat menangkap hikmah di balik musibah.
Kedua, kita pun harus meyakini Allah Maha Adil (Al-'Adl). Adil artinya menempatkan sesuatu pada tempatnya. Jadi, ketika Allah memberi musibah kepada kita, itu adalah sesuatu yang memang untuk kita (musibah tersebut). Tidak mungkin salah. Sehingga sikap kita harus menerimanya. Baru kemudian meyakini bahwa (di balik) musibah tersebut ada hikmah, Ada sesuatu yang baik untuk kita.
Ketiga atau terakhir, Asmaul Husna atau sifat Allah yang harus kita yakini adalah Al-'Alim (Allah Maha Mengetahui). Tidak ada satu hal pun di dunia ini yang terlepas dari pengawasan Allah swt. Daun kering yang jatuh, desahan nafas setiap manusia, perkataan-perkataan di dalam hati, semuanya diketahui oleh Allah. Termasuk apa yang terjadi 2-3 hari ke depan.
Begitupun saat kita menerima musibah. Allah pasti tahu apa yang terjadi dengan kita pasca musibah tersebut. Lalu, karena Maha Adil (Al-'Adl) dan Maha Penyayang (Ar-Rahman), maka apa yang terjadi setelah kita mendapat musibah, adalah sesuatu yang baik bagi kita.
Jadi, kenapa kita harus galau, menggerutu, kesal, dan marah-marah saat mendapat musibah, kalau kita yakin bahwa Allah Maha Penyayang, Maha Adil, dan Maha Mengetahui?
Wallahu'alam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H