Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Bukan Cuma Produktivitas Alasan Ingin Bekerja di Rumah

16 Januari 2023   13:09 Diperbarui: 16 Januari 2023   13:14 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi beberapa alasan WFH/sumber: pwcdotcom

"Alasan terpenting saya akan terus bekerja dari jarak jauh adalah waktu ekstra yang saya habiskan bersama keluarga," kata Eric Kim, seorang Direktur Program di LA Tutors. "Saya punya dua anak, dan bisa menghabiskan waktu bersama mereka di siang hari adalah hal yang tak ternilai harganya."

14% Menjawab bahwa Mereka Tidak Akan Mau Bekerja di Kantor, bahkan Sekalipun Diperintahkan oleh Atasan

14% responden menyatakan bahwa bekerja dari jarak jauh sangat penting bagi mereka sehingga mereka akan menolak jika perusahaan (atasan) mereka memintanya. Bagi mereka, lebih mengundurkan diri (resign), dan mencari pekerjaan lain yang membolehkan mereka bekerja dari rumah.

Tentu ada tarik ulur antara perusahaan dan pekerja berkenaan dengan bekerja dari rumah ini. Namun, dari hasil survey, diketahui bahwa 51% pekerja merasa yakin bahwa mereka lebih produktif bekerja dari rumah daripada di kantor, dan karena tren ini telah dikonfirmasi oleh banyak penelitian lainnya, maka masuk akal jika opsi bekerja jarak jauh akan selalu menjadi pilihan di masa yang akan datang.

Bagaimana Pemilik Bisnis Mendapat Jaminan Produktivitas dari Karywannya yang Bekerja di Rumah?

Dennis Consorte, seorang pakar pemasaran, berkomentar bahwa, "Banyak bisnis dapat berkembang dengan tenaga kerja jarak jauh. Tetapkan beberapa pertemuan singkat sepanjang minggu untuk membuat orang tetap terhubung, dan tunjukkan kepada mereka bagaimana pekerjaan yang mereka lakukan itu penting. Salah satu cara hebat untuk membuat orang tetap bersemangat adalah dengan menyatukan tim secara berkala untuk mendalami misi dan visi perusahaan Anda."

Dia melanjutkan; "Tunjukkan kepada setiap orang yang WFH betapa pentingnya tanggung jawab mereka, tidak peduli seberapa kecil kelihatannya. Sertakan semua orang dalam visi Anda untuk tujuan bersama, dan tunjukkan kepada mereka bahwa produk dan layanan Anda berdampak pada kehidupan nyata orang. Lakukan ini, dan Anda akan jauh lebih produktif."

Selain itu, 55% orang yang disurvei mengatakan bahwa mereka akan lebih bersedia untuk kembali bekerja secara langsung jika pemberi kerja membolehkan mereka berpakaian santai dan menggunakan headphone. Karyawan dan pemilik bisnis harus sedikit lebih fleksibel untuk membangun keseimbangan.

"Semakin banyak orang mulai menyadari bahwa fleksibilitas untuk bekerja dari jarak jauh sangat berharga," tambah Dennis. "Mereka dapat bepergian, menghabiskan waktu bersama keluarga, merawat hewan peliharaan, dan bekerja tanpa bos yang terus-menerus memeriksa mereka. Bisnis harus menerima kenyataan ini dan menawarkan lebih banyak fleksibilitas. Mulailah lebih memperhatikan nilai yang dihasilkan setiap pekerja, dan kurangi perhatian pada jam yang mereka habiskan untuk terpaku pada meja."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun