Tidak dipungkiri kondisi umat Islam saat ini menjadi umat yang tertinggal dari umat lain. Khususnya dari kualitas kemampuan berpolitik, penguasaan sains dan teknologi, pengendalian ekonomi dunia, dan lain-lain. Walaupun dari sisi kuantitas (jumlah), pemeluk agama Islam selalu bertambah dari waktu ke waktu.
Padahal, umat Islam pernah mengalami masa kejayaan. Pernah menguasai separuh lebih wilayah dunia. Bahkan mampu menaklukkan dua negara super power saat itu: Persia dan Romawi.
Lalu, kenapa sekarang kondisi umat Islam terpuruk?
Sebenarnya apa yang terjadi dengan kondisi umat Islam ini sudah diprediksi oleh Rasulullah Saw. bahkan prediksi Rasulullah Saw ini bukan hanya melihat kondisi umat Islam saja, tetapi juga tentang periode zaman yang dilalui umat manusia.
Baca juga: Belajar Kepemimpinan dari Salat BerjamaahDari An-Nu'man bin Basyir, ia berkata, "Kami pernah duduk-duduk di dalam Masjid bersama Rasulullah Saw. Kemudian datanglah Abu Tsa'labah Al-Khusyani dan berkata, "Wahai Basyir bin Sa'd, apakah kamu hafal hadis Rasulullah Saw tentang para pemimpin?" Kemudian Hudzaifah berkata, "Aku hafal Khutbah beliau." Maka Abu Tsa'labah pun duduk, kemudian Hudzaifah berkata, "Rasulullah saw bersabda: 'Akan berlangsung Nubuwwah (masa kenabian) di tengah-tengah kalian selama kurun waktu tertentu yang Allah kehendaki. Lalu Dia mengangkatnya bila Dia menghendaki untuk mengakhirinya. Kemudian berlangsung kekhilafahan menurut sistem kenabian (khilafah 'alaa minhaji nubuwwah) selama kurun waktu tertentu, yang Allah kehendaki. Lalu Dia mengangkatnya bila Dia menghendaki untuk mengakhirinya. Kemudian berlangsung kerajaan yang menggigit (Mulkan 'Adhon) selama kurun waktu tertentu yang Allah kehendaki, lalu Dia mengangkatnya bila Dia menghendaki untuk mengakhirinya Kemudian berlangsung pemerintahan yang menindas/diktator (Mulkan Jabbariyan) selama kurun waktu tertentu yang Allah kehendaki, lalu Dia mengangkatnya bila Dia menghendaki untuk mengakhirinya. Kemudian akan berelangsung kembali kekahalifahan menurut sistim kenabian. Kemudian beliau berhenti". (HR. Ahmad).
Hadis di atas menjelaskan, Rasulullah saw membagi lima periode zaman yang akan dialami umat Islam dan umat manusia secara umum.
Kelima periode tersebut yaitu:
1. Zaman kenabian, saat itu para nabi dan rasul yang diutus Allah Swt sekaligus sebagai pemimpin umat manusia saat itu.
2. Zaman Khilafah 'Ala Manhaj An-Nubuwwah. Umat manusia saat itu dipimpin oleh seorang Khalifah sesuai dengan pedoman Rasulullah Saw.
3. Zaman kerajaan yang menggigit (Mulkan 'Adhon). Di periode ini umat Islam dipimpin oleh kerajaan yang sudah bukan lagi khilafah, walaupun pemimpin atau raja saat itu masih disebut Khalifah.
4. Zaman kerajaan yang kejam dan diktator (Mulkan Jabariyan). Semua ulama sepakat (ijma) bahwa zaman sekarang ini adalah masa Mulkan Jabariyan.
5. Zaman Khilafah 'alaa Minhaji Nubuwwah (khilafah yang sesuai pedoman yang dibawa nabi Muhammad Saw), yang sekaligus juga menandakan dekatnya kiamat akhir zaman.
.
Periode yang pertama telah terjadi. Manusia pada saat itu dipimpin oleh para nabi dan para rasul, mulai dari nabi Adam as sampai nabi Muhammad Saw. Pada masa itu para nabi dan para rasul yang diutus Allah kepada manusia sekaligus berfungsi sebagai pemimpin mereka.
Wafatnya Rasulullah Saw menandakan berakhirnya masa kenabian, untuk kemudian beralih pada masa Khilafah 'alaa Minhaji Nubuwwah (khilafah yang berpedoman pada apa yang dibawa oleh Rasulullah).
Di awali dengan diangkatnya Abu Bakar Ash-Shiddiq menjadi Khalifah, dan kemudian dilanjutkan -- setelah beliau wafat -- oleh Umar bin Khattab, kemudian digantikan oleh Utsman bin 'Affan dan terakhir Ali bin Abi Thalib.
Sebagian ulama dan ahli sejarah memasukkan masa kepemimpinan Umar bin Abdul Aziz pada periode ini, karena kesamaan sistem atau aturan yang dijalankan oleh Umar bin Abdul Aziz, dan karena keluhuran akhlak beliau. Di periode ini Pemimpin (Khalifah) tidak jauh berbeda dengan masa kepemimpinan Rasulullah Saw, karena masih menggunakan Al-Qur'an dan Sunnah sebagai acuan.
Masa khilafah sesuai dengan manhaj nabi berlangsung selama sekitar 40 tahun. Terhitung dari diangkatnya Abu Bakar menjadi khalifah sampai wafatnya Ali bin Abi Thalib.
Setelah Ali bin Abi Thalib wafat masa kekuasaan berpindah ke Muawiyah. Dan mulai saat itu sistem kekuasaan mengalami distorsi dari ajaran Islam.
Mulailah apa yang disebut dengan masa Malikan 'Adhon (raja yang menggigit). Pada masa ini sistem hukum yang dipakai masih bersandar pada Al-Qur'an dan Sunnah, tetapi sistem pergantian kepemimpinan berubah dari sistem syura' menjadi sistem kerajaan yang diangkat secara turun temurun.
Dan di masa ini juga ada di antara raja yang zalim yang menindas rakyatnya, walaupun secara formal mereka masih berpegang pada Al-Qur'an dan Sunnah. Masa ini dimulai dari kepemimpinan Muawiyah, yang kemudian diteruskan oleh keturunannya dari dinasti Bani Umayyah. Lalu berpindah ke Bani Abbasiyah, dan yang terakhir kekuasaan Turki Utsmani yang runtuh pada 1924. Sehingga masa ini adalah masa yang cukup lama yaitu dari abad ke 6 sampai abad ke 20, yaitu sekitar 14 abad.
Jatuhnya kekhalifahan Turki Utsmani menandakan dimulainya masa Malikan Jabariyan (penguasa yang diktator). Inilah masa kejatuhan umat Islam dari semua sisi kehidupan, termasuk sisi politik. Karena umat Islam di masa ini tertindas oleh penjajahan barat atau timur yang tidak beriman pada Allah dan menerapkan sistem sekuler yang jauh dari ajaran Islam.
Dunia Islam terpecah belah menjadi negara-negara kecil yang tidak berpedoman lagi pada syariat Islam. Sehingga dengan mudahnya bangsa barat menjajah dan mengendalikan dunia Islam yang sudah terpecah ini demi kepentingan dan kekuasaan mereka.
Sejak itulah umat Islam mengalami kemunduran, terus-menerus sampai pada puncaknya menjadi umat yang terpuruk.
Anda mungkin sependapat, bahwa saat ini adalah masih masa Malikan Jabariyan. Dan Anda pun yakin - kalau percaya pada hadis nabi tentang periodisasi zaman di atas - bahwa masa Malikan Jabariyan ini pasti akan berakhir dan akan beralih pada masa Khilafah 'ala Manhajin Nubuwah (Khilafah sesuai pedoman yang dibawa Nabi) kembali.
Pertanyaannya adalah kapan akan berakhirnya? atau kapan tibanya masa Khilafah 'ala Manhajin Nubuwah?
Namun, pentingkah menjawab pertanyaan di atas dari ukuran waktu?
Menurut saya yang terpenting adalah bagaimana kondisi kita pribadi, sebagai seorang Muslim, yang harus istiqomah dengan ajaran-ajaran Islam. Sehingga masa Mulkan Jabariyan ini berakhir atau belum saat kita meninggal, kita tidak menjadi umat Islam yang meninggalkan syariatnya.
Wallahu'alam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H