Luiz Suarez pun diganjar kartu merah dan Ghana diberi hadiah tendangan pinalti. Pinalti yang membuat rakyat Afrika bersorak, karena setelah tendangan pinalti itu pertandingan akan usai. Tentu dengan kemenangan Ghana bila berhasil mengeksekusi pinalti tersebut.
Sayang seribu sayang, Tendangan Gyan Asamoah membentur mistar gawang. Skor 2-1 tidak terjadi. Sebaliknya, drama adu penalti harus dilakukan untuk menentukan pemenang.
Seluruh Afrika pun menangis setelah Ghana harus kalah 4-2 lewat adu pinalti. Bukan menangis karena kalah, tetapi menangis karena perbuatan pecundang seorang Luiz Suarez. Kalau saja Suarez tidak memblok bola dengan tangannya, maka drama adu pinalti tidak perlu terjadi, karena skor akan 2-1 untuk kemenangan Ghana.
Bagaimanapun pertandingan telah berakhir. Uruguay diselamatkan oleh tangan Suarez yang dengan congkak menganggapnya sebagai tangan Tuhan. Menyamakan dengan apa yang dilakukan Maradona di tahun 1986.
Tapi tidak bagi Milovan Rajevac, pelatih Ghana. Dengan ketus dia berkata, "Orang bilang dia pahlawan, dan dia berjalan dengan bangga. Sadar kawan, dia bukan pahlawan. Dia curang. Dan kenapa kalian menyebut insiden itu sebagai Tangan Tuhan? Itu namanya Tangan Setan!"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H